Seks Ala Jablay Muda Part I

Jumat, 24 Juni 2011

Cerita dewasa terbaru yang berjudul : Seks Ala Jablay Muda Part I . Kemudian dilanjutkan dengan (---> Baca selanjutnya juga Cerita dewasa Seks terbaru) : Nafsu Birahi Jablay Muda Part II


Aku memegang pinggangnya yang ramping dan menyodokkan kontolku dari bawah dengan cepat. Dia mengerang saking nikmatnya. Keringatnya menetes membasahi tubuhku. Akhirnya, “Aku nyampe Mas” jeritnya saat tubuhnya menegang merasakan nikmat yang luar biasa. Setelah itu tubuhnya lunglai menimpa tubuhku. Akumengusap-usap rambutnya sambil mencium bibirnya. Setelah beberapa saat, kontolku yang masih ngaceng dicabut dari dari memekknya. Dia kutelentangkannya, dan aku naik ke atasnya. Kembali memekknya kujilati. Kedua lututnya kudorong sedikit ke atas sehingga bukit memeknya lebih menungging menghadap ke atas, pahanya lebih kukangkangkan lagi, dan lidah kujulurkan menyapu celah-celah memeknya. Lidah kujulurkan dan kugesekkan naik turun diujung it il nya. Dia hanya bisa merasakan nikmatnya

sambil meremas- remas kontolku dengan penuh nafsu. Cairan lendir yang keluar kembali dari memekknya dengan lahap kuhisap. Bibirku terus mencium dan melumat habis bibir memekknya. lidahku menjulur masuk ke dalam memeknya dan sempat menyentuh dinding bagian dalamnya. Saking dalamnya mulutku menekan memekknya, hidungku yang mancung menempel dan menekan it ilnya. Dia kembali merasakan kenikmatan lebih, apa lagi saat wajah dengan sengaja kugeleng-gelengkan ke kiri dan ke kanan dengan posisi hidung tetap menempel di it ilnya dan bibir tetap mengulum bibir memekknya sambil lidah terus mengorek memekknya.

Dia tak kuasa membendung napsunya. “Oocch!Mas. Teruu.. Uus! Aku nyampe lagi mas”, suaranya semakin parau saja. Digoyangkannya pantatnya mengikuti irama gesekan wajahku yang terbenam di selangkangannya. Dijepitnya kepalaku dengan pahanya, badannya menggigil hebat bagaikan orang kejang. ia menarik nafas panjang sekali, semua cairan memekknya kuhisap dan kutelan hingga habis semua cairan yang ada di sekitar memekknya. Aku tetap dengan asyiknya menjilati memekknya.

Kemudian jilatanku naik ke atas, ke arah perutnya. Lidahku bermain-main di pusarnya, sambil meraba dan meremas kedua toketnya, jilatanku juga semakin naik menuju toketnya. Jengkal demi jengkal jilatanku semakin naik. Mulutku sudah sampai ke dadanya. Kini giliran toketnya kujilati, lidahku kini menari-nari di ujung pentilnya. Sambil aku meraba-raba dengan tangan kanan keselangkangannya, menggesek- gesek it ilnya hingga memekknya basah lagi, nafsunya naik kembali. Sementara tangan kiri tetap meremas toketnya, bibirnya kulumat. Dia membalas lumatan bibirku dengan penuh nafsu, kujulurkan lidahku masuk ke rongga mulutnya. Dia menghisap lidahku, secara bergantian dia juga menjulurkan lidahnya ke dalam mulutku dan kubalas dengan hisapan pula.

Kini aku membetulkan posisi sehingga berada di atasnya, kontol ku sudah mengarah ke hadapan memekknya. Dia merasakan sentuhan ujung kontolku di memekknya, kepala kontol ku terasa keras sekali. Dengan sekali dorongan, kepala kontolku langsung menusuk memekknya. Kutekan sedikit kuat sehingga kepala kontolku terbenam ke dalam memeknya. Walau kontol belum masuk semua, dia merasakan getaran-getaran yang membuat otot memekknya berdenyut, cairan yang membasahi memekknya membuat kontolku yang besar mudah sekali masuk ke dalam memekknya hingga dengan sekali dorongan lagi maka kontolku masuk kedalam sarangnya, blee.. ess.

Begitu merasa kontolku sudah memasuki memekk nya, kubalik badannya sehingga kembali dia berada di atas tubuhku, didudukinya batang kontolku yang cukup panjang itu. Digoyangkan pantatnya, diputar-putar, dikocok naik turun hingga kontolku keluar masuk memekknya, aku meremas- remas kedua toketnya. Lebih nikmat rasanya ngentot dengan posisi wot buat dia, karena dia bisa mengarahkan gesekan kontol besarku ke seluruh bagian memekknya termasuk itilnya. Kini giliran aku yang tidak tahan lagi dengan permainannya, aku menggelengkan kepala menahan nikmat yang sebentar lagi tampaknya akan ngecret.

Aku memberikan aba-aba padanya bahwa aku akan ngecret. “Kita nyampe sama-sama..mas”, rintihnya sambil mempercepat kocokan dan goyangan pantatnya. “Aa.. Aacch!” Diapun nyampe lagi, kali ini secara bersamaan dengan dia, bibir memekknya berkedutan hingga meremas kontolku. Pejuku dan lendir memeknya bercampur menjadi satu membanjiri memekknya. Karena posisinya berada diatas, maka cairan kenikmatan itu mengalir keluar merembes melalui kontolku sehingga membasahi selangkanganku, banyak sekali dan kurasakan sedikit lengket-lengket agak kental cairan yang merembes keluar itu tadi.

Kami berdua akhirnya terkulai lemas di dipan. Posisinya tengkurap di sampingku yang terkulai telentang memandang rimbunnya dedaunan. “Mas, pinter banget sih ngerangsang aku sampe berkali2 nyampe, udah gitu kontol mas kalo udah masuk terasa sekali gesekannya, abis gede banget sih”, katanya. “memekkmu juga nikmat sekali Sin, peret banget deh, kerasa sekali cengkeramannya ke kontolku”, jawabku sambil memeluknya. Kami berdua sempat tertidur cukup lama karena kelelahan dan tiupan angin sejuk sepoi2. Ketika terbangun, kami masuk ke rumah, aku mengajaknya mandi. “Kita mandi sama-sama yuk!” ajakku, “Badanku lengket karena keringat”. Kami masuk ke rumah menuju ke kamar mandi beriringan sambil berpelukan, bertelanjang bulat. Kamar mandinya tidak terlalu besar namun cukup bagus, ada ruangan berbentuk segi empat di dalam kamar mandi, bentuknya kira-kira seperti lemari kaca.

Kami berdua masuk ke dalamnya dan menyalakan shower, aku dan dia saling bergantian menggosok tubuh kami, demikian pula saat menyabuni tubuh kami lakukan bergantian, saling raba, saling remas, bibir kami saling pagut bergantian. Dia menjulurkan lidahnya ke dalam mulutku yang kusambut dengan hisapan, dan secara bergantian pula kujulurkan lidahku ke dalam mulutnya. Diapun menyambutnya dengan lumatan. Rabaan tanganku berpindah ke toketnya. Kuremas-remasnya toketnya yang mulai mengencang lagi pertanda napsunya bangkit lagi. Dia pun tidak mau kalah, diraihnya kontolku yang kembali sudah berdiri tegak dan dikocok-kocok lembut. Ujung kontolku sesekali menyenggol bagian depan pangkal pahanya. “Betul kan, kalo cewek jembutnya lebat pasti napsunya besar, kaya kamu ya Sin”, katanya.

Kuarahkan kontolku ke belahan bibir memekknya. Dengan menggunakan tanganku, kugesek- gesekkan ujung kontolku ke belahan bibir memekknya. Kutempelkan ujung kontolku ke ujung it ilnya dan kugesek-gesekkan naik turun. Kini memekknya kembali mengeluarkan cairan bening. Lalu aku mematikan shower sambil duduk di samping bathtub. Dia kudipangku dengan posisi memunggungiku. kontolku yang sudah ngaceng keras kembali kumasukkan ke dalam memekknya dalam posisi seperti itu. Karena kondisi bathtub yang sempit mengharuskan posisinya merapatkan pahanya, maka memeknya menjadi kian sempit saja. Awalnya agak sulit juga kontolku masuk kedalam memekknya.
Tetapi dengan sedikit bersusah payah akhirnya ujung kontolku berhasil menyeruak ke dalam memekknya yang dibantu dia dengan sedikit menekan badannya kebawah, dan diangkatnya kembali pantatnya hingga lama kelamaan akhirnya berhasil juga kontolku amblas semua ke dalam memekknya. Dengan posisi begini membuatnya harus aktif mengocok kontolku seperti di kolam renang tadi dengan cara mengangkat dan menurunkan kembali pantatnya, sehingga memekknya bisa meremas dan mengocok-ngocok kontolku. kontolku terasa sekali menggesek-gesek dinding bagian dalam memekknya.

Saat dia duduk terlalu ke bawah, kontolku terasa sekali menusuk keras memekknya, nikmat yang kurasakan tidak dapat kulukiskan dengan kata-kata lagi. memekknya semakin lama semakin basah sehingga keberadaan kontolku dalam memekknya sudah tidak sesesak tadi. Kini dia pun sudah tidak kuat lagi menahan napsuku. Dia tidak mampu lagi mengangkat dan menurunkan pantatnya seperti tadi, kini dia hanya bisa terduduk dalam posisi kontolku masih tertancap di dalam memekknya.

Baca selanjutnya juga : Nafsu Birahi Jablay Muda Part II