Cerita Dewasa Ngentot Tante Girang

Rabu, 09 November 2011

Cerita Dewasa Ngentot Tante Girang - Aku jadi pemuas nafsu tante girang bernama tante Dessy. Skandal sex dengan tante ini telah terjadi beberapa tahun lalu, sewaktu aku masih kuliah di Bandung. Sebagai mahasiswa semester awal sebuah perguruan tinggi swasta di Bandung, saat itu merupakan masa-masa adaptasiku dengan lingkungan sosial maupun lingkungan kampus. Maklum sekian lama hidup ma orang tua, sekarang harus mandiri, semuanya diatur sendiri.

Menginjak semester tiga, aku bermaksud pindah tempat kos yang lebih baik. Ini biasa, mahasiswa tahun pertama pasti dapat tempat kos yang asal-asalan. Baru tahun berikutnya mereka bisa mendapat tempat kos yang lebih sesuai selera dan kebutuhan. Setelah “hunting” yang cukup melelahkan akhirnya aku mendapatkan tempat kos yang cukup nyaman di daerah Dago Utara. Untuk ukuran Bandung sekalipun, daerah ini termasuk sangat dingin apalagi di waktu malam. Kamar kosku berupa paviliun yang terpisah dari rumah utama. Ada dua kamar, yang bagian depan diisi oleh Sahat, mahasiswa kedokteran yang kutu buku dan rada cuek. Aku sendiri dapat yang bagian belakang, dekat dengan rumah utama.

Bapak kosku, Om Bambang adalah seorang dosen senior di beberapa perguruan tinggi. Istrinya, Tante Dessy, wanita yang cukup menarik meskipun tidak terlalu cantik. Tingginya sekitar 163 cm dengan perawakan yang sedang, tidak kurus dan tidak gemuk. Untuk ukuran seorang wanita dengan 2 anak, tubuh Tante Dessy cukup terawat dengan baik dan tampak awet muda meski sudah berusia di atas 40 tahun. Maklumlah, Tante Dessy rajin ikut kelas aerobik. Kedua anak mereka kuliah di luar negeri dan hanya pulang pada akhir tahun ajaran.

Karena kesibukannya sebagai dosen di beberapa perguruan tinggi, Om Bambang agak jarang di rumah. Tapi Tante Dessy cukup ramah dan sering mengajak kami ngobrol pada saat-saat luang sehingga aku pribadi merasa betah tinggal di rumahnya. Mungkin karena Sahat agak cuek dan selalu sibuk dengan kuliahnya, Tante Dessy akhirnya lebih akrab denganku. Aku sendiri sampai saat itu belum pernah berpikir untuk lebih jauh dari sekedar teman ngobrol dan curhat. Tapi rupanya tidak demikian dengan Tante Dessy….

“Bagas, kamu masih ada kuliah hari ini?”, tanya Tante Dessy suatu hari.
“Enggak tante…”
“Kalau begitu bisa anterin tante ke aerobik?”
“Oh, bisa tante…”

Tante Dessy tampak seksi dengan pakaian aerobiknya, lekuk-lekuk tubuhnya terlihat dengan jelas. Kamipun meluncur menuju tempat aerobik dengan menggunakan mobil Kijang Putih milik Tante Dessy. Di sepanjang jalan Tante Dessy banyak mengeluh tentang Om Bambang yang semakin jarang di rumah.

“Om Bambang itu egois dan gila kerja, padahal gajinya sudah lebih dari cukup tapi terus saja menerima ditawari jadi dosen tamu dimana-mana…”
“Yach, sabar aja tante.. itu semua khan demi tante dan anak-anak juga,” kataku mencoba menghibur.
“Ah..Bagas, kalau orang sudah berumah tangga, kebutuhan itu bukan cuma materi, tapi juga yang lain. Dan itu yang sangat kurang tante dapatkan dari Om.”

Tiba-tiba tangan Tante Dessy menyentuh paha kiriku dengan lembut,
“Biarpun begini, tante juga seorang wanita yang butuh belaian seorang laki-laki… tante masih butuh itu dan sayangnya Om kurang peduli.”

Aku menoleh sejenak dan kulihat Tante Dessy menatapku dengan tersenyum. Tante Dessy terus mengelus-elus pahaku di sepanjang perjalanan. Aku tidak berani bereaksi apa-apa kecuali, takut membuat Tante Dessy tersinggung atau disangka kurang ajar.

Keluar dari kelas aerobik sekitar jam 4 sore, Tante Dessy tampak segar dan bersemangat. Tubuhnya yang lembab karena keringat membuatnya tampak lebih seksi.

“Gas, waktu latihan tadi tadi punggung tante agak terkilir… kamu bisa tolong pijitin tante khan?” katanya sambil menutup pintu mobil.
“Iya… sedikit-sedikit bisa tante,” kataku sambil mengangguk. Aku mulai merasa Tante Dessy menginginkan yang lebih jauh dari sekadar teman ngobrol dan curhat. Terus terang ini suatu pengalaman baru bagiku dan aku tidak tahu bagaimana harus menyikapinya. Sepanjang jalan pulang kami tidak banyak bicara, kami sibuk dengan pikiran dan khayalan masing-masing tentang apa yang mungkin terjadi nanti.

Setelah sampai di rumah, Tante Dessy langsung mengajakku ke kamarnya. Dikuncinya pintu kamar dan kemudian Tante Dessy langsung mandi. Entah sengaja atau tidak, pintu kamar mandinya dibiarkan sedikit terbuka. Jelas Tante Dessy sudah memberiku lampu kuning untuk melakukan apapun yang diinginkan seorang laki-laki pada wanita. Tetapi aku masih tidak tahu harus berbuat apa, aku hanya terduduk diam di kursi meja rias.

“Bagas sayang… tolong ambilkan handuk dong…” nada suara Tante Dessy mulai manja.

Lalu kuambil handuk dari gantungan dan tanganku kusodorkan melalui pintu sambil berusaha untuk tidak melihat Tante Dessy secara langsung. Sebenarnya ini tindakan bodoh, toh Tante Dessy sendiri sudah memberi tanda lalu kenapa aku masih malu-malu? Aku betul-betul salah tingkah. Tidak berapa lama kemudian Tante Dessy keluar dari kamar mandi dengan tubuh dililit handuk dari dada sampai paha. Baru kali ini aku melihat Tante Dessy dalam keadaan seperti ini, aku mulai terangsang dan sedikit bengong. Tante Dessy hanya tersenyum melihat tingkah lakuku yang serba kikuk melihat keadaannya.

“Nah, sekarang kamu pijitin tante ya… ini pakai body-lotion…” katanya sambil berbaring tengkurap di tempat tidur. Dibukanya lilitan handuknya sehingga hanya tertinggal BH dan CD-nya saja. Aku mulai menuangkan body-lotion ke punggung Tante Dessy dan mulai memijit daerah punggungnya.

“Tante, bagian mana yang sakit…” tanyaku berlagak polos.
“Semuanya sayang… semuanya… dari atas sampai ke bawah. Bagian depan juga sakit lho…nanti Bagas pijit ya…” kata Tante Dessy sambil tersenyum nakal.

Aku terus memijit punggung Tante Dessy, sementara itu aku merasakan penisku mulai membesar. Aku berpikir sekarang saatnya menanggapi ajakan Tante Dessy dengan aktif. Seumur hidupku baru kali inilah aku berkesempatan menyetubuhi seorang wanita. Meskipun demikian dari film-film BF yang pernah kutonton sedikit banyak aku tahu apa yang harus kuperbuat… dan yang paling penting ikuti saja naluri…

“Tante sayang…, tali BH-nya boleh kubuka?” kataku sambil mengelus pundaknya. Tante Dessy menatapku sambil tersenyum dan mengangguk. Aku tahu betul Tante Dessy sama sekali tidak sakit ataupun cedera, acara pijat ini cuma sarana untuk mengajakku bercinta. Setelah tali BH-nya kubuka perlahan-lahan kuarahkan kedua tanganku ke-arah payudaranya. Dengan hati-hati kuremas-remas payudaranya… ahh lembut dan empuk. Tante Dessy bereaksi, ia mulai terangsang dan pandangan matanya menatapku dengan sayu. Kualihkan tanganku ke bagian bawah, kuselipkan kedua tanganku ke dalam celana dalamnya sambil pelan-pelan kuremas kedua pantatnya selama beberapa saat. Tante Dessy dengan pasrah membiarkan aku mengeksplorasi tubuhnya. Kini tanganku mulai berani menjelajahi juga bagian depannya sambil mengusap-usap daerah sekitar vaginanya dengan lembut. Jantungku brdebar kencang, inilah pertamakalinya aku menyentuh vagina wanita dewasa… Perlahan tapi pasti kupelorotkan celana dalam Tante Dessy.

Sekarang tubuh Tante Dessy tertelungkup di tempat tidur tanpa selembar benangpun… sungguh suatu pemandangan yang indah. Aku kagum sekaligus terangsang. Ingin rasanya segera menancapkan batang kemaluanku ke dalam lubang kewanitaannya. Aku memejamkan mata dan mencoba bernafas perlahan untuk mengontrol emosiku.

Seranganku berlanjut, kuselipkan tanganku diantara kedua pahanya dan kurasakan rambut kemaluannya yang cukup lebat. Jari tengahku mulai menjelajahi celah sempit dan basah yang ada di sana. Hangat sekali raanya. Kurasakan nafas Tante Dessy mulai berat, tampaknya dia makin terangsang oleh perbuatanku.

“Mmhh… Bagas… kamu nakal ya…” katanya.
“Tapi tante suka khan…?”
“Mmhh.. terusin Gas… terusin… tante suka sekali.”

Jariku terus bergerilya di belahan vaginanya yang terasa lembut seperti sutra, dan akhirnya ujung jariku mulai menyentuh daging yang berbentuk bulat seperti kacang tapi kenyal seperti moci Cianjur. Itu klitoris Tante Dessy. Dengan gerakan memutar yang lembut kupermainkan klitorisnya dengan jariku dan diapun mulai menggelinjang keenakan. Kurasakan tubuhnya sedikit bergetar tidak teratur. Sementara itu aku juga sudah semakin terangsang, dengan agak terburu-buru pakaiankupun kubuka satu-persatu hingga tidak ada selembar benangpun menutup tubuhku, sama seperti Tante Dessy.

Kukecup leher Tante Dessy dan dengan perlahan kubalikkan tubuhnya. Sesaat kupandangi keindahan tubuhnya yang seksi. Payudaranya cukup berisi dan tampak kencang dengan putingnya yang berwarna kecoklatan memberi pesona keindahan tersendiri. Tubuhnya putih mulus dan nyaris tanpa lemak, sungguh-sungguh Tante Dessy pandai merawat tubuhnya. Diantara kedua pahanya tampak bulu-bulu kemaluan yang agak basah, entah karena baru mandi atau karena cairan lain. Sementara itu belahan vaginanya samar-samar tampak di balik bulu-bulu tersebut. Aku tidak habis pikir bagaimana mungkin suaminya bisa sering meninggalkannya dan mengabaikan keindahan seperti ini.

“Tante seksi sekali…” kataku terus terang memujinya. Kelihatan wajahnya langsung memerah.
“Ah.. bisa aja kamu merayu tante… kamu juga seksi lho Gas… lihat tuh burungmu sudah siap tempur… ayo jangan bengong gitu… terusin pijat seluruh badan tante….,” kata Tante Dessy sambil tersenyum memperhatikan penisku yang sudah mengeras dan menGasgak ke atas.

Aku mulai menjilati payudara Tante Dessy sementara itu tangan kananku perlahan-lahan mempermainkan vagina dan klitorisnya. Kujilati kedua bukit payudaranya dan sesekali kuhisap serta kuemut putingnya dengan lembut sambil kupermainkan dengan lidahku. Tante Dessy tampak sangat menikmati permainan ini sementara tangannya meraba dan mempermainkan penisku.

Aku ingin sekali menjilati kewanitaan Tante Dessy seperti dalam adegan film BF yag pernah kutonton. Perlahan-lahan aku mengubah posisiku, sekarang aku berlutut di atas tempat tidur diantara kedua kaki Tante Dessy. Dengan perlahan kubuka pahanya dan kulihat belahan vaginanya tampak merah dan basah. Dengan kedua ibu jariku kubuka bibir vaginanya dan terlihatlah liang kewanitaan Tante Dessy yang sudah menanti untuk dipuaskan, sementara itu klitorisnya tampak menyembul indah di bagian atas vaginanya. Tanpa menunggu komando aku langsung mengarahkan mulutku ke arah vagina Tante Dessy. Kujilati bibir vaginanya dan kemudian kumasukkan lidahku ke liang vaginanya yang terasa lembut dan basah. “Mmhhh.. aahhh” desahan nikmat keluar dari mulut Tante Dessy saat lidahku menjilati klitorisnya. Sesekali klitorisnya kuemut dengan kedua bibirku sambil kupermainkan dengan lidah. Aroma khas vagina wanita dan kehangatannya membuatku makin bersemangat, sementara itu Tante Dessy terus mendesah-desah keenakan. Sesekali jari tanganku ikut membantu masuk ke dalam lubang vaginanya.

“Aduuh.. Bagasi… enak sekali sayang… iya sayang… yang itu enak.. emmhh .. terus sayang… pelan-pelan sayang… iya… gitu sayang… terus.. aduuh.. aahh… mmhh..” katanya mencoba membimbingku sambil kedua tangannya terus menekan kepalaku ke selangkangannya. Tidak berapa lama kemudian pinggul Tante Dessy mulai berkedut-kedut, gerakannya terasa makin bertenaga, lalu pinggulnya maju-mundur dan berputar-putar tak terkendali. Sementara itu kedua tangannya semakin keras mencengkeram rambutku.

“Bagas.. Tante mau keluaar… aah.. uuh..aahh…oooh…. adduuh… sayaaang… Bagasiii…. terus jilat itu Gas… teruus… aduuuh… aduuuh…tante keluaaar…” bersamaan dengan itu kepalaku dijepit oleh kedua pahanya sementara lidah dan bibirku terus terbenam menikmati kehangatan klitoris dan vaginanya yang tiba-tiba dibanjiri oleh cairan orgasmenya. Beberapa saat tubuh Tante Dessy meregang dalam kenikmatan dan akhirnya terkulai lemas sambil matanya terpejam. Tampak bibir vaginanya yang merah merekah berdenyut-denyut dan basah penuh cairan.

“Bagas.. enak banget…. sudah lama tante nggak ngerasain yang seperti ini…” katanya perlahan sambil membuka mata. Aku langsung merebahkan diri di samping Tante Dessy, kubelai rambut Tante Dessy lalu bibir kami beradu dalam percumbuan yang penuh nafsu. Kedua lidah kami saling melilit, perlahan-lahan tanganku meraba dan mempermainkan pentil dan payudaranya. Tidak berapa lama kemudian tampaknya Tante Dessy sudah mulai naik lagi. Nafasnya mulai memburu dan tangannya meraba-raba penisku dan meremas-remas kedua buah bola pingpongku.

“Bagas sayang… sekarang gantian tante yang bikin kamu puas ya…” katanya sambil mengarahkan kepalanya ke arah selangkanganku. Tidak berapa lama kemudian Tante Dessy mulai menjilati penisku, mulai dari arah pangkal kemudian perlahan-lahan sampai ke ujung. Dipermainkannya kepala penisku dengan lidahnya. Wow.. nikmat sekali rasanya… tanpa sadar aku mulai melenguh-lenguh keenakan. Kemudian seluruh penisku dimasukkan ke dalam mulutnya. Tante Dessy mengemut dan sekaligus mempermainkan batang kemaluanku dengan lidahnya. Kadang dihisapnya penisku kuat-kuat sehingga tampak pipinya cekung. Kurasakan permainan oral Tante Dessy sungguh luar biasa, sementara dia mengulum penisku dengan penuh nafsu seluruh tubuhku mulai bergetar menahan nikmat. Aku merasakan penisku mengeras dan membesar lebih dari biasanya, aku ingin mengeluarkan seluruh isinya ke dalam vagina Tante Dessy. Aku sangat ingin merasakan nikmatnya vagina seorang wanita untuk pertama kali….

“Tante… Bagas pengen masukin ke punya tante… ” kataku sambil mencoba melepaskan penisku dari mulutnya. Tante Dessy mengangguk setuju, lalu ia membiarkan penisku keluar dari mulutnya. “Terserah Bagas sayang… keluarin aja semua isinya ke dalam veggie tante… tante juga udah pengen banget ngerasain punya kamu di dalam sini….”

Perlahan kurebahkan Tante Dessy disebelahku, Tante Dessy langsung membuka kedua pahanya mempersilahkan penisku masuk. Samar-samar kulihat belahan vaginanya yang merah. Dengan perlahan kubuka belahan vaginanya dan tampaklah lubang vagina Tante Dessy yang begitu indah dan menggugah birahi dan membuat jantungku berdetak keras. Aku takut kehilangan kontrol melihat pemandangan yang baru pertama kali aku alami, aku berusaha keras mengatur nafasku supaya tidak terlarut dalam nafsu…. Perlahan-lahan kupermainkan klitorisnya dengan jempol sementara jari tengahku masuk ke lubang vaginanya. Tidak berapa lama kemudian Tante Dessy mulai menggerak-gerakkan pinggulnya, “Bagas sayang.. masukin punyamu sekarang, tante udah siap…”

Kuarahkan penisku yang sudah mengeras ke lubang vaginanya, aku sudah begitu bernafsu ingin segera menghujamkan batang penisku ke dalam vagina Tante Dessy yang hangat. Tapi mungkin karena ini pengalaman pertamaku aku agak kesulitan untuk memasukkan penisku. Rupanya Tante Dessy menyadari kesulitanku. Dia memandangku dengan tersenyum…..

“Ini pengalaman pertama ya Gas….”
“Iya tante….” jawabku malu-malu.
“Tenang aja… nggak usah buru-buru… tante bantu…” katanya sambil memegang penisku. Diarahkannya kepala penisku ke dalam lubang vaginanya sambil tangan yang lain membuka bibir vaginanya, lalu dengan sedikit dorongan ke depan…masuklah kepala penisku ke dalam vaginanya. Rasanya hangat dan basah…. sensasinya sungguh luar biasa.

Akhirnya perlahan tapi pasti kubenamkan seluruh penisku ke dalam vagina Tante Dessy, aah.. nikmatnya. “Aaahh…Bagasi.. eemh…” Tante Dessy berbisik perlahan, dia juga merasakan kenikmatan yang sama. Sekalipun sudah diatas 40 tahun vagina Tante Dessy masih terasa sempit, dinding-dindingnya terasa kuat mencengkeram penisku. Aku merasakan vaginanya seperti meremas penisku dengan gerakan yang berirama. Luar biasa nikmat rasanya…. Perlahan kugerakkan pinggulku turun naik, Tante Dessy juga tidak mau kalah, pinggulnya bergerak turun naik mengimbangi gerakanku. Tangannya mencengkeram erat punggungku dan tanganku membelai rambutnya sambil meremas-remas payudaranya yang empuk. Sementara itu bibir kami berpagutan dengan liar….

Baru beberapa menit saja aku sudah mulai merasa seluruh tubuhku bergetar dijalari sensasi nikmat yang luar biasa… maklumlah ini pengalaman pertamaku… kelihatannya tidak lama lagi aku akan mencapai puncak orgasme.

“Tante…Bagas sudah hampir keluar…. aaah…uuh…” kataku berusaha keras menahan diri.
“Terusin aja Gas… kita barengan yaa…. tante juga udah mau keluar… aahh… Bagas… tusuk yang kuat Gas… tusuk sampai ujung sayang… mmhh….”

Kata-kata Tante Dessy membuatku makin bernafsu dan aku menghujamkan penisku berkali-kali dengan kuat dan cepat ke dalam vaginanya.

“Aduuh…Bagas udah nggak tahan lagi…” aku benar-benar sudah tidak dapat mengendalikan diri lagi, pantatku bergerak turun naik makin cepat dan penisku terasa membesar dan berdenyut-denyut bersiap mencapai puncak di dalam vagina Tante Dessy. Sementara itu Tante Dessy juga hampir mencapai orgasmenya yang kedua.

“Ayoo Gas… tante juga mau…ahhhh…ahhh kamu ganas sekali……. aaaahhh…. Bagasii…. sekarang Gas…. keluarin sekarang Gas… tante udah nggak tahan…mmmhhh”.
Tante Dessy juga mulai kehilangan kontrol, kedua kakinya dijepitkan melingkari pinggulku dan tangannya mencengkeram keras punggungku.

Dan kemudian aku melancarkan sebuah tusukan akhir yang maha dahsyat…

“Tante…aaaa…aaaagh….Bagas keluaaaar…..aagh..” aku mendesah sambil memuncratkan seluruh spermaku ke dalam liang kenikmatan Tante Dessy. Bersamaan dengan itu Tante Dessypun mengalami puncak orgasmenya,
“Bagasii…. aduuuh……tante jugaa….aaaah… I’m cumming honey… aaaahh…..aah….”

Kami berpelukan lama sekali sementara penisku masih tertanam dengan kuat di dalam vagina Tante Dessy. Ini sungguh pengalaman pertamaku yang luar biasa…. aku betul-betul ingin meresapi sisa-sisa kenikmatan persetubuhan yang indah ini. Akhirnya aku mulai merasakan kelelahan yang luar biasa, seluruh persendianku terasa lepas dari tempatnya. Kulepaskan pelukanku dan perlahan-lahan kutarik penisku yang mulai sedikit melemah karena kehabisan energi. Lalu aku terbaring lemas di sebelah Tante Dessy yang juga tergolek lemas dengan mata masih terpejam dan bibir bawahnya sedikit digigit. Kulihat dari celah vaginanya cairan spermaku meleleh melewati sela-sela pahanya. Rupanya cukup banyak juga spermaku muntah di dalam Tante Dessy.

Tak lama kemudian Tante Dessy membuka matanya dan tersenyum padaku,
“Gimana sayang…enak?” katanya sambil menyeka sisa spermaku dengan handuk. Aku hanya mengangguk sambil mengecup bibirnya.

“Tante nggak nyangka kalau kamu ternyata baru pertama kali “making-love”. Soalnya waktu “fore-play” tadi nggak kelihatan, baru waktu mau masukin penis tante tahu kalau kamu belum pengalaman. By the way, Tante senang sekali bisa dapat perjaka ting-ting seperti kamu. Tante betul-betul menikmati permainan ini. Kapan-kapan kalau ada kesempatan kita main lagi mau Gas…?”

Aku hanya diam tersenyum, betapa tololnya kalau aku jawab tidak. Tante Dessy membaringkan kepalanya di dadaku, kami terdiam menikmati perasaan kami masing-masing selama beberapa saat. Tapi tidak sampai 5 menit, energiku mulai kembali. Tubuh wanita matang yang bugil dan tergolek dipelukanku membuat aku kembali terangsang, perlahan-lahan penisku mulai membesar. Tangan kananku kembali meraba payudara Tante Dessy dan membelainya perlahan. Dia memandangku dan tersenyum, tangannya meraih penisku yang sudah kembali membesar sempurna dan digenggamnya erat-erat.

“Sudah siap lagi sayang…? Sekarang tante mau di atas ya…?” katanya sambil mengangkangi aku. Dibimbingnya penisku ke arah lubang vaginanya yang masih basah oleh spermaku. Kali ini dengan lancar penisku langsung meluncur masuk ke dalam vagina Tante Dessy yang sudah sangat basah dan licin. Kini Tante Dessy duduk diatas badanku dengan penisku terbenam dalam-dalam di vaginanya. Tangannya mencengkeram lenganku dan kepalanya menengadah ke atas dengan mata terpejam menahan nikmat.
“Aahh…Bagas… penismu sampai ke ujung… uuh…. mmhh… aahhh” katanya mendesah-desah. Gerakan Tante Dessy perlahan tapi penuh energi, setiap dorongannya selalu dilakukan dengan penuh energi sehingga membuat penisku terasa masuk begitu dalam di liang vaginanya. Pantat Tante Dessy terus bergerak naik turun dan berputar-putar, kadang-kadang diangkatnya cukup tinggi sehingga penisku hampir terlepas lalu dibenamkan lagi dengan kuat. Sementara itu aku menikmati goyangan payudaranya yang terombang-ambing naik-turun mengikuti irama gerakan binal Tante Dessy. Kuremas-remas payudaranya dan kupermainkan pentilnya sehingga membuat Tante Dessy makin bergairah. Gerakan Tante Dessy makin lama makin kuat dan dia betul-betul melupakan statusnya sebagai seorang istri dosen yang terhormat. Saat itu dia menampilkan dirinya yang sesungguhnya dan apa adanya… seorang wanita yang sedang dalam puncak birahi dan haus akan kenikmatan. Akhirnya gerakan kami mulai makin liar dan tak terkontrol…

“Bagas… tante sudah mau keluar lagi…. aaah… mmmhh.. uuuughhh…”
“Ayoo tante… Bagas juga udah nggak tahan…”

Akhirnya dengan sebuah sentakan yang kuat Tante Dessy menekan seluruh berat badannya ke bawah dan penisku tertancap jauh ke dalam liang vaginanya sambil memuncratkan seluruh muatan… Tangan Tante Dessy mencengkeram keras dadaku, badannya melengkung kaku dan mulutnya terbuka dengan gigi yang terkatup rapat serta matanya terpejam menahan nikmat. Setelah beberapa saat akhirnya Tante Dessy merebahkan tubuhnya di atasku, kami berdua terkulai lemas kelelahan. Malam itu untuk pertama kalinya aku tidur di dalam kamar Tante Dessy karena dia tidak mengijinkan aku kembali ke kamar. Kami tidur berdekapan tanpa sehelai busanapun. Pagi harinya kami kembali melakukan persetubuhan dengan liar… Tante Dessy seolah-olah ingin memuaskan seluruh kerinduannya akan kenikmatan yang jarang didapat dari suaminya.

Semenjak saat itu kami sering sekali melakukannya dalam berbagai kesempatan. Kadang di kamarku, kadang di kamar Tante Dessy, atau sesekali kami ganti suasana dengan menyewa kamar hotel di daerah Lembang untuk kencan short-time. Kalau aku sedang “horny” dan ada kesempatan, aku mendatangi Tante Dessy dan mengelus pantatnya atau mencium lehernya. Kalau OK Tante Dessy pasti langsung menggandeng tanganku dan mengajakku masuk ke kamar. Sebaliknya kalau Tante Dessy yang “horny”, dia tidak sungkan-sungkan datang ke kamarku dan langsung menciumi aku untuk mengajakku bercinta.

Semenjak berhasil merenggut keperjakaanku Tante Dessy tidak lagi cemberut dan uring-uringan kalau Om Bambang pergi tugas mengajar ke luar kota. Malah kelihatannya Tante Dessy justru mengharapkan Om Bambang sering-sering tugas di luar kota karena dengan demikian dia bisa bebas bersamaku. Dan akupun juga semakin betah tinggal di rumah Tante Dessy.

Pernah suatu malam setelah Om Bambang berangkat keluar kota, Tante Dessy masuk ke kamarku dengan mengenakan daster. Dipeluknya aku dari belakang dan tangannya langsung menggerayangi selangkanganku. Aku menyambut dengan mencumbu bibirnya dan membaringkannya di tempat tidur. Saat kuraba payudaranya ternyata Tante Dessy sudah tidak memakai BH, dan ketika kuangkat dasternya ternyata dia juga tidak memakai celana dalam lagi. Bibir vaginanya tampak merah dan bulu-bulunya basah oleh lendir. Samar-samar kulihat sisa-sisa lelehan sperma dengan baunya yang khas masih tampak disana, rupanya Tante Dessy baru saja bertempur dengan suaminya dan Tante Dessy belum merasa puas. Langsung saja kubuka celanaku dan penis yang sudah mengeras langsung menyembul menantang minta dimasukkan ke dalam liang kenikmatan. Tante Dessy menanggapi tantangan penisku dengan mengangkangkan kakinya. Ia langsung membuka bibir vaginanya dengan kedua tangannya sehingga tampaklah belahan lubang vaginanya yang merekah merah.
“Masukin punyamu sekarang ke lubang tante sayang…..” katanya dengan nafas yang berat dan mata sayu.

Karena aku rasa Tante Dessy sudah sangat “horny”, tanpa banyak basa-basi dan “foreplay” lagi aku langsung menancapkan batang penisku ke dalam vagina Tante Dessy dan kami bergumul dengan liar selama hampir 5 jam! Kami bersetubuh dengan berbagai macam gaya, aku diatas, Tante Dessy diatas, doggy-style, gaya 69, kadang sambil berdiri dengan satu kaki di atas tempat tidur, lalu duduk berhadapan di pinggir ranjang, atau berganti posisi dengan Tante Dessy membelakangi aku, sesekali kami melakukan di atas meja belajarku dengan kedua kaki Tante Dessy diangkat dan dibuka lebar-lebar, dan masih banyak lagi. Aku tidak ingat apa masih ada gaya persetubuhan yang belum kami lakukan malam itu. Dinginnya hawa Dago Utara di waktu malam tidak lagi kami rasakan, yang ada hanya kehangatan yang menggetarkan dua insan dan membuat kami basah oleh keringat yang mengucur deras. Begitu liarnya persetubuhan kami sampai-sampai aku mengalami empat kali orgasme yang begitu menguras energi dan Tante Dessy entah berapa kali. Yang jelas setelah selesai, Tante Dessy hampir tidak bisa bangun dari tempat tidurku karena kakinya lemas dan gemetaran sementara vaginanya begitu basah oleh lendir dan sangat merah. Seingatku itulah malam paling liar diantara malam-malam liar lain yang pernah kulalui bersama Tante Dessy.

Petualanganku dengan Tante Dessy berjalan cukup lama, 2 tahun, sampai akhirnya kami merasa Om Bambang mulai curiga dengan perselingkuhan kami. Sebagai jalan terbaik aku memutuskan untuk pindah kos sebelum keadaan menjadi buruk. Tetapi meskipun demikian, kami masih tetap saling bertemu paling sedikit sebulan sekali untuk melepas rindu dan nafsu. Hal ini berjalan terus sampai aku lulus kuliah dan kembali ke Jakarta. Bahkan sekarang setelah aku beristri, kalau sedang mendapat tugas ke Bandung aku masih menyempatkan diri menemui Tante Dessy yang nafsu dan gairahnya seolah tidak pernah berkurang oleh umurnya yang kini sudah kepala lima.

Itulah Cerita Dewasa Ngentot Tante Girang, simak juga artikel lainnya yang ada di blog Cerita Dewasa Mesum ini!
More aboutCerita Dewasa Ngentot Tante Girang

Ancaman Birahi Dokter Sange

Kamis, 30 Juni 2011

Inilah cerita dewasa seks mesum seorang dokter yang sange terhadap pasiennya. Pada awal cerita, pasien yang seorang wanita yang telah bersuami ingin berkonsultasi pada dokternya. Namun dari alasan kenapa pasien yang dipaksa ini, membuat niat perilaku seks mesum dokter ingin mencicipinya. Seperti apa cerita dewasa seks ancaman birahi dokter sange ini? berikut selengkapnya :


Ini adalah cerita dewasa terbaru yang sangat hot. Karena cerita dewasa ini bukan untuk menambah nafsu birahi imajinasi anda menjadi memuncak. Namun cerita dewasa seks mesum ini dapat membuat anda tertawa sejenak untuk melepas penat yang ada. Berikut cerita dewasa ancaman birahi dokter.
Seorang suami mengadu kepada dokternya, bahwa sang istri tidak mau berhubungan intim dengannya sejak 7 bulan yang lalu. Akhirnya, sang istri dipanggil untuk berkonsultasi dengan dokter. Lalu dokter menanyakan masalah apa yang sedang dihadapinya.


Download-Lihat Langsung :
3gp Seks Skandal Hot


Dengan lesu, istri itu menjawab : Dokter sudah tahu, bahwa kehidupan ekonomi kami morat marit. Setiap hari, saya harus bangun pagi dan berangkat ke kantor dengan memakai taksi. Ketika saya bahwa saya tidak punya uang, sopir taksi itu mengancam, "Pilih: mau bayar atau .....?"
Saya terpaksa pilih "atau ....".

Walau sudah naik taksi, saya tetap sering terlambat masuk kerja, sehingga bos mengancam, "Pilih: mau di-phk atau ....?"

Sekali lagi saya terpaksa pilih "atau ...."

Pulang kerja, berhubung bis penuh, saya naik taksi. Saya tidak bisa membayarnya dan lagi lagi sopir taksi mengancam saya, "Pilih : mau bayar atau .....?"
Saya terpaksa melakukan hal yang sama.

Nah, sekarang dokter sudah tahu masalah saya. Saya sudah terlampau letih untuk melakukanya lagi bersama suami saya di malam hari.

Dokter menjawab, "Oke, saya mengerti masalah anda. Tinggal pilih: saya laporkan kepada suami anda atau ....?"

More aboutAncaman Birahi Dokter Sange

Sex Super Hero

Rabu, 29 Juni 2011

Inilah cerita dewasa seks tentang pengalaman mesum Superhero. Cerita seks mesum terbaru ini seperti lelucon, dimana ada tokoh superhero menjadi pemainnya dan tentunya kocak. Bagaimana selengkapnya dan seperti apa akhirnya, simak dengan seksama cerita dewasa seks tentang pengalaman mesum Superhero ini :


Alkisah disebuah diskotik di daerah Tangerang Selatan (Tangsel) ada tiga orang preman bermuka muka sanggar duduk di salah satu meja diskotik. Dan di sebrang meja itu ada lelaki tua duduk sendirian dengan sebotol bir yang di pegang nya... Beberapa menit kemudian lelaki tua itu mendekati tiga orang preman yang sedang duduk di sebrang tadi, Ia mendekati preman yang paling sangar dan bertubuh besar.

Ia berkata "hei, kemarin malam aku bertemu ibumu". Lantas ketiga preman itu kaget dan bingung mendengar perkataan lelaki itu. ia meneruskan perkataan nya. "aku mabuk dan melihat ibumu sedang memasak di dapur, aku sangat bergairah melihat ibumu yang hanya memakai daster tipis dan tampak tembus pandang itu. Aku melampiaskan semua hasrat dan gairahku disana. aku cumbui ibumu dari belakang saat iya memasak dan aku gagahi ia di tempat itu juga. dan kau tahu apa? ".

Lelaki tua itu menarik preman yang paling sanggar tadi dan berbisik di dekat telinga nya. "dia menyukainya". Lantas kedua teman preman tersebut marah dan ingin menghajar lelaki tua tadi. Lalu preman yang paling sanggar itu bangun dari tempat duduk nya dan menarik laki laki tua itu dan berkata "pa, papa mending pulang deh. Papa mabuk! "


------------- vvv ------------- vvv ------------- vvv ------------- vvv -------------

BONUS Download disini : Koleksi Video 3gp Terbaru Seks Telanjang Bugil

------------- vvv ------------- vvv ------------- vvv ------------- vvv -------------


Sex Super Hero

Pada suatu hari si Flash Gordon (Superhero yang gerakannya secepat kilat) sedang jalan - jalan dengan kecepatan supernya mengelilingi kota jogja. Tiba - tiba ketika dia sampe di depan rumahnya wonder woman yang cantik dan kece abis si Flash berhenti sejenak karena memperhatikan gerak - gerik si wonderwoman yang aneh.

Flash (F) : " Wuih ngapain itu si wonder woman ngangkang - ngankang sendirian??? B*gil lagi"
Dengan pikiran kotornya si Flash berbicara sama diri sendiri " Kalo gua masuk, terus gua masukin imin gua barang 2 - 3 detik ke liangnya Wonder woman mungkin ga ketahuan. He he he…” Akhirnya si Flash melakukan apa yang baru saja dia rencanakan, dan dengan kecepatan super duper kilat dan sedikit otak kotornya dia masuk ketempat si Wonder woman bersemayam.

Dan dengan kecepatan kilat si Flash berhasil menuntaskan hasrat kelaki-lakiannya cuma dalam waktu 3 detik. Kurang lebih 1000 kali goyang maju mundurnya. Setelah selesai dia keluar secepat kilat pula. Flash : “waduh puas gua, ha ha ha… Mantap juga si Wonder Woman masih sempit.
Namun dikamar WonderWoman yang ngangkang bin Bugil tadi tiba - tiba melakukan percakapan.
Wonder woman : Sayang kenapa kok berenti?
Invisibleman : Bentar say. Ini kok pantatku sakit yak?
Wonder woman : Emang abis ngapain?
Invisibleman : Waduh, ga tau juga… Tiba- tiba rasanya seperti abis disodomi.
More aboutSex Super Hero

Kumpulan Cerita Dewasa Singkat

Dibawah ini anda akan membaca tentang Kumpulan Cerita Dewasa Singkat. Dimana cerita mesum dewasa ini dapat membuat anda geli setelah membacanya. Misalnya kesalahpahaman tentang perilaku seks anak muda dan lainnya. Berikut Kumpulan Cerita Dewasa Singkat selengkapnya :

Zul adalah seorang anak-anak yang agak nakal dan tak mau mendengar perkataan ibunya. Dia gemar membuang air kecil didalam lubang yang ditemuinya. Ibunya seringkali berkata kepada Zul, "Jangan buang air kecil sesuka hati dalam lubang nanti kena sengat lebah!"

Itulah nasihat yang selalu di berikan oleh ibu Zul kepadanya.. namun dia tidak menghiraukanya. Pada suatu hari dia seperti biasa membuang air kecil di dalam sebuah lubang berhampiran dengan rumahnya. Tiba2 keluar lebah dan terus menyengat "anunya" Zul. Zul terperanjat dan terus lari kepada ibunya. Sejak dari hari tu dia tidak berani lagi buang air kedalam lubang karena takut akan gigitan lebah.

Setelah dewasa zul pun bertemu dengan seorang gadis dan berhasrat untuk mengahwininya. Maka hari yang dinantikan pun tiba. Setelah selesai Zul dan isterinya masuk kedalam bilik. Tetapi Zul tak berani hendak menyentuh isterinya itu. Lalu isterinya bertanyakan, "Kenapa you takut nie?"
Zul pun berkata "Abang takut dalam tu ada lebah "!

"Tak ada la!"jawab isterinya. Zul masih tak berpuas hati. Maka isterinya berkata, "Baiklah abang masukkan jari abang dulu dan tengok ada lebah atau tidak?"
Zul pun bersetuju dan memasukkan jarinya ke dalam "anu" isterinya. Dengan perasaan marah dia mengeluarkan jarinya dan berkata kepada isterinya, “Loe bilang gak ada lebah? Ni madunya ada!!!"


Sepuluh 10 Cerita Dewasa (PASTI NGAKAK DEH)
1. Kita dilahirkan dan tumbuh bersama sama,kita juga merasakan kesenangan sama2Kenapa mesti elu mesti mati duluan??? Ratap kakek 70 thn sambil mandangin "burungnya"

2. Tentara Amerika masuk ke toko Bagdad:"Condom please,size XL!" Penjaga toko jawab:"Sorry sir ,no kid's size,we have only XXL or XXXL here !"

3. Seorang pria dengan terburu buru masuk ke WC wanita dan si wanita menegur :" THIS IS FOR LADIES !!!!!". Si pria nggak mau kalah sengit sambil menunjuk ke anunya'menjawab :"THIS IS FOR LADIES TOO!!! "

4. Pembantu ketemu kondom bekas lalu tanya:" Nyonya ini apa?" Nyonya : "Kalian orang desa ngak pernah main cinta !". Pembantu : "Pernah nyonya,cuma nggak sampai kulitnya ngelupas !"

5. Survey membuktikan bahwa Pria akan lebih gemuk setelah menikah daripada Wanita. Karena Pria tiap malam dpt jatah : 2 susu, 2 paha dan 1 kue apem sedangkan Wanita hanya 2 telur puyuh dan 1 pisang.

6. Seorang anak Betawi yang baru pulang dari Amrik pamer "Be,disana ada mesin yang masuk daging keluar sosis." Babenya bales : "Enyak lu lebih hebat, masuk sosis keluar ente !"

7. Ingin BESARKAN PAYUDARA /PENIS anda??? Tanpa efek samping !!! Telah terbukti, tanpa bahan kimia,jaminan kami 100% AMAN. BERHASIL… Gunakanlah : KACA PEMBESAR.

8. Prilaku SEX Pria tercermin dari merk Celana Dalamnya : # SWAN : Suka Wanita Nakal. #HINGS : Hebat, Ideal Namun Gemar Selingkuh. #GT-MAN : Goyangan Tititnya MANtap

9. Seorang istri tanya kepada Ustadz : "Ustadz, apa hukumnya bila seorang istri menghisap kemaluan suaminya??? Jawab Ustadz : "Masya Allah enak bener tuh Suaminya!!!"

10. Orang Gila ditegur orang Sumbing : "Dasar gila celana difaketutufin fala bukan difake tutufin fantat. Jawab orang Gila : "Lu yang gila, bibir bagus-bagus pake digunting!.

More aboutKumpulan Cerita Dewasa Singkat

Tetangga Buas dan Liar

Selasa, 28 Juni 2011

Cerita dewasa seks mesum yang menceritakan tentang Tetangga Buas dan Liar. Seperti apa Cerita dewasa seks mesum yang menceritakan tentang Tetangga Buas dan Liar ini. Bagaimanakah selengkapnya Cerita dewasa seks mesum yang menceritakan tentang Tetangga Buas dan Liar ini, simak dibawah ini :

Kurasa tidak perlu aku ceritakan tentang nama dan asalku, serta tempat dan alamatku sekarang. Usiaku sekarang sudah mendekati empat puluh tahun, kalau dipikir-pikir seharusnya aku sudah punya anak, karena aku sudah menikah hampir lima belas tahun lamanya. Walaupun aku tidak begitu ganteng, aku cukup beruntung karena mendapat isteri yang menurutku sangat cantik. Bahkan dapat dikatakan dia yang tercantik di lingkunganku, yang biasanya menimbulkan kecemburuan para tetanggaku.
Isteriku bernama Resty. Ada satu kebiasaanku yang mungkin jarang orang lain miliki, yaitu keinginan sex yang tinggi. Mungkin para pembaca tidak percaya, kadang-kadang pada siang hari selagi ada tamu pun sering saya mengajak isteri saya sebentar ke kamar untuk melakukan hal itu. Yang anehnya, ternyata isteriku pun sangat menikmatinya. Walaupun demikian saya tidak pernah berniat jajan untuk mengimbangi kegilaanku pada sex. Mungkin karena belum punya anak, isteriku pun selalu siap setiap saat.
Kegilaan ini dimulai saat hadirnya tetangga baruku, entah siapa yang mulai, kami sangat akrab. Atau mungkin karena isteriku yang supel, sehingga cepat akrab dengan mereka. Suaminya juga sangat baik, usianya kira-kira sebaya denganku. Hanya isterinya, woow busyet.., selain masih muda juga cantik dan yang membuatku gila adalah bodynya yang wah, juga kulitnya sangat putih mulus.


------------- vvv ------------- vvv ------------- vvv ------------- vvv -------------

BONUS Download disini : Koleksi Video 3gp Terbaru Seks Telanjang Bugil

------------- vvv ------------- vvv ------------- vvv ------------- vvv -------------


Mereka pun sama seperti kami, belum mempunyai anak. Mereka pindah ke sini karena tugas baru suaminya yang ditempatkan perusahaannya yang baru membuka cabang di kota tempatku. Aku dan isteriku biasa memanggil mereka Mas Agus dan Mbak Rini. Selebihnya saya tidak tahu latar belakang mereka. Boleh dibilang kami seperti saudara saja karena hampir setiap hari kami ngobrol, yang terkadang di teras rumahnya atau sebaliknya.
Pada suatu malam, saya seperti biasanya berkunjung ke rumahnya, setelah ngobrol panjang lebar, Agus menawariku nonton VCD blue yang katanya baru dipinjamnya dari temannya. Aku pun tidak menolak karena selain belum jauh malam kegiatan lainnya pun tidak ada. Seperti biasanya, film blue tentu ceritanya itu-itu saja. Yang membuatku kaget, tiba-tiba isteri Agus ikut nonton bersama kami.
"Waduh, gimana ini Gus..? Nggak enak nih..!"
"Nggak apa-apalah Mas, toh itu tontonan kok, nggak bisa dipegang. Kalau Mas nggak keberatan, Mbak Res diajak sekalian." katanya menyebut isteriku. Aku tersinggung juga waktu itu. Tapi setelah kupikir-pikir, apa salahnya? Akhirnya aku pamit sebentar untuk memanggil isteriku yang tinggal sendirian di rumah.
"Gila kamu..! Apa enaknya nonton gituan kok sama tetangga..?" kata isteriku ketika kuajak. Akhirnya aku malu juga sama isteriku, kuputuskan untuk tidak kembali lagi ke rumah Agus. Mendingan langsung tidur saja supaya besok cepat bangun. Paginya aku tidak bertemu Agus, karena sudah lebih dahulu berangkat. Di teras rumahnya aku hanya melihat isterinya sedang minum teh. Ketika aku lewat, dia menanyaiku tentang yang tadi malam. Aku bilang Resty tidak mau kuajak sehingga aku langsung saja tidur.
Mataku jelalatan menatapinya. Busyet.., dasternya hampir transparan menampakkan lekuk tubuhnya yang sejak dulu menggodaku. Tapi ah.., mereka kan tetanggaku. Tapi dasar memang pikiranku sudah tidak beres, kutunda keberangkatanku ke kantor, aku kembali ke rumah menemui isteriku. Seperti biasanya kalau sudah begini aku langsung menarik isteriku ke tempat tidur. Mungkin karena sudah biasa Resty tidak banyak protes. Yang luar biasa adalah pagi ini aku benar-benar gila. Aku bergulat dengan isteriku seperti kesetanan. Kemaluan Resty kujilati sampai tuntas, bahkan kusedot sampai isteriku menjerit. Edan, kok aku sampai segila ini ya, padahal hari masih pagi.Tapi hal itu tidak terpikirkan olehku lagi.
Isteriku sampai terengah-engah menikmati apa yang kulakukan terhadapnya. Resty langsung memegang kemaluanku dan mengulumnya, entah kenikmatan apa yang kurasakan saat itu. Sungguh, tidak dapat kuceritakan.
"Mas.., sekarang Mas..!" pinta isteriku memelas. Akhirnya aku mendekatkan kemaluanku ke lubang kemaluan Resty. Dan tempat tidur kami pun ikut bergoyang.Setelah kami berdua sama-sama tergolek, tiba-tiba isteriku bertanya, "Kok Mas tiba-tiba nafsu banget sih..?"
Aku diam saja karena malu mengatakan bahwa sebenarnya Rini lah yang menaikkan tensiku pagi ini. Sorenya Agus datang ke rumahku, "Sepertinya Mas punya kelainan sepertiku ya..?" tanyanya setelah kami berbasa-basi.
"Maksudmu apa Gus..?" tanyaku heran.
"Isteriku tadi cerita, katanya tadi pagi dia melihat Mas dan Mbak Resty bergulat setelah ngobrol dengannya."
Loh, aku heran, dari mana Rini nampak kami melakukannya? Oh iya, baru kusadari ternyata jendela kamar kami saling berhadapan. Agus langsung menambahkan, "Nggak usah malu Mas, saya juga maniak Mas." katanya tanpa malu-malu.
"Begini saja Mas," tanpa harus memahami perasaanku, Agus langsung melanjutkan, "Aku punya ide, gimana kalau nanti malam kita bikin acara..?"
"Acara apa Gus?" tanyaku penasaran.
"Nanti malam kita bikin pesta di rumahmu, gimana..?"
"Pesta apaan..? Gila kamu."
"Pokoknya tenang aja Mas, kamu cuman nyediain makan dan musiknya aja Mas, nanti minumannya saya yang nyediain. Kita berempat aja, sekedar refresing ajalah Mas, kan Mas belum pernah mencobanya..?"
Malamnya, menjelang pukul 20.00, Agus bersama isterinya sudah ada di rumahku. Sambil makan dan minum, kami ngobrol tentang masa muda kami. Ternyata ada persamaan di antara kami, yaitu menyukai dan cenderung maniak pada sex. Diiringi musik yang disetel oleh isteriku, ada perasaan yang agak aneh kurasakan. Aku tidak dapat menjelaskan perasaan apa ini, mungkin pengaruh minuman yang dibawakan Agus dari rumahnya.
Tiba-tiba saja nafsuku bangkit, aku mendekati isteriku dan menariknya ke pangkuanku. Musik yang tidak begitu kencang terasa seperti menyelimuti pendengaranku. Kulihat Agus juga menarik isterinya dan menciumi bibirnya. Aku semakin terangsang, Resty juga semakin bergairah. Aku belum pernah merasakan perasaan seperti ini. Tidak berapa lama Resty sudah telanjang bulat, entah kapan aku menelanjanginya. Sesaat aku merasa bersalah, kenapa aku melakukan hal ini di depan orang lain, tetapi kemudian hal itu tidak terpikirkan olehku lagi. Seolah-olah nafsuku sudah menggelegak mengalahkan pikiran normalku.
Kuperhatikan Agus perlahan-lahan mendudukkan Rini di meja yang ada di depan kami, mengangkat rok yang dikenakan isterinya, kemudian membukanya dengan cara mengangkatnya ke atas. Aku semakin tidak karuan memikirkan kenapa hal ini dapat terjadi di dalam rumahku. Tetapi itu hanya sepintas, berikutnya aku sudah menikmati permainan itu. Rini juga tinggal hanya mengenakan BH dan celana dalamnya saja, dan masih duduk di atas meja dengan lutut tertekuk dan terbuka menantang. Perlahan-lahan Agus membuka BH Rini, tampak dua bukit putih mulus menantang menyembul setelah penutupnya terbuka.
"Kegilaan apa lagi ini..?" batinku.
Seolah-olah Agus mengerti, karena selalu saya perhatikan menawarkan bergantian denganku. Kulihat isteriku yang masih terbaring di sofa dengan mulut terbuka menantang dengan nafas tersengal menahan nafsu yang menggelora, seolah-olah tidak keberatan bila posisiku digantikan oleh Agus. Kemudian kudekati Rini yang kini tinggal hanya mengenakan celana dalam. Dengan badan yang sedikit gemetar karena memang ini pengalaman pertamaku melakukannya dengan orang lain, kuraba pahanya yang putih mulus dengan lembut.
Sementara Agus kulihat semakin beringas menciumi sekujur tubuh Resty yang biasanya aku lah yang melakukannya. Perlahan-lahan jari-jemariku mendekati daerah kemaluan Rini. Kuelus bagian itu, walau masih tertutup celana dalam, tetapi aroma khas kemaluan wanita sudah terasa, dan bagian tersebut sudah mulai basah. Perlahan-lahan kulepas celana dalamnya dengan hati-hati sambil merebahkan badannya di atas meja. Nampak bulu-bulu yang belum begitu panjang menghiasi bagian yang berada di antara kedua paha Rini ini.
"Peluklah aku Mas, tolonglah Mas..!" erang Rini seolah sudah siap untuk melakukannya. Tetapi aku tidak melakukannya. Aku ingin memberikan kenikmatan yang betul-betul kenikmatan kepadanya malam ini. Kutatapi seluruh bagian tubuh Rini yang memang betul-betul sempurna. Biasanya aku hanya dapat melihatnya dari kejauhan, itu pun dengan terhalang pakaian. Berbeda kini bukan hanya melihat, tapi dapat menikmati. Sungguh, ini suatu yang tidak pernah terduga olehku. Seperti ingin melahapnya saja.
Kemudian kujilati seluruhnya tanpa sisa, sementara tangan kiriku meraba kemaluannya yang ditumbuhi bulu hitam halus yang tidak begitu tebal. Bagian ini terasa sangat lembut sekali, mulut kemaluannya sudah mulai basah. Perlahan kumasukkan jari telunjukku ke dalam.
"Sshh.., akh..!" Rini menggelinjang nikmat. Kuteruskan melakukannya, kini lebih dalam dan menggunakan dua jari, Rini mendesis. Kini mulutku menuju dua bukit menonjol di dada Rini, kuhisap bagian putingnya, tubuh Rini bergetar panas. Tiba-tiba tangannya meraih kemaluanku, menggenggam dengan kedua telapaknya seolah takut lepas. Posisi Rini sekarang berbaring miring, sementara aku berlutut, sehingga kemaluanku tepat ke mulutnya. Perlahan dia mulai menjilati kemaluanku. Gantian badanku sekarang yang bergetar hebat.
Rini memasukkan kemaluanku ke dalam mulutnya. Ya ampun, hampir aku tidak sanggup menikmatinya. Luar biasa enaknya, sungguh..! Belum pernah kurasakan seperti ini. Sementara di atas Sofa Agus dan isteriku seperti membentuk angka 69. Resty ada di bawah sambil mengulum kemaluan Agus, sementara Agus menjilati kemaluan Resty. Napas kami berempat saling berkejaran, seolah-olah melakukan perjalanan panjang yang melelahkan. Bunyi Music yang entah sudah beberapa lagu seolah menambah semangat kami.
Kini tiga jari kumasukkan ke dalam kemaluan Rini, dia melenguh hebat hingga kemaluanku terlepas dari mulutnya. Gantian aku sekarang yang menciumi kemaluannya. Kepalaku seperti terjepit di antara kedua belah pahanya yang mulus. Kujulurkan lidahku sepanjang-panjangnya dan kumasukkan ke dalam kemaluannya sambil kupermainkan di dalamnya. Aroma dan rasanya semakin memuncakkan nafsuku. Sekarang Rini terengah-engah dan kemudian menjerit tertahan meminta supaya aku segera memasukkan kemaluanku ke lubangnya.
Cepat-cepat kurengkuh kedua pahanya dan menariknya ke bibir meja, kutekuk lututnya dan kubuka pahanya lebar-lebar supaya aku dapat memasukkan kemaluanku sambil berjongkok. Perlahan-lahan kuarahkan senjataku menuju lubang milik Rini. Ketika kepala kemaluanku memasuki lubang itu, Rini mendesis, "Ssshh.., aahhk.., aduh enaknya..! Terus Mas, masukkan lagi akhh..!"
Dengan pasti kumasukkan lebih dalam sambil sesekali menarik sedikit dan mendorongnya lagi. Ada kenikmatan luar biasa yang kurasakan ketika aku melakukannya. Mungkin karena selama ini aku hanya melakukannya dengan isteriku, kali ini ada sesuatu yang tidak pernah kurasakan sebelumnya. Tanganku sekarang sudah meremas payudara Rini dengan lembut sambil mengusapnya. Mulut Rini pun seperti megap-megap kenikmatan, segera kulumat bibir itu hingga Rini nyaris tidak dapat bernapas, kutindih dan kudekap sekuat-kuatnya hingga Rini berontak. Pelukanku semakin kuperketat, seolah-olah tidak akan lepas lagi. Keringat sudah membasahi seluruh tubuh kami. Agus dan isteriku tidak kuperhatikan lagi. Yang kurasakan sekarang adalah sebuah petualangan yang belum pernah kulalui sebelumnya. Pantatku masih naik turun di antara kedua paha Rini.
Luar biasa kemaluan Rini ini, seperti ada penyedot saja di dalamnya. Kemaluanku seolah tertarik ke dalam. Dinding-dindingnya seperti lingkaran magnet saja. Mata Rini merem melek menikmati permainan ini. Erangannya tidak pernah putus, sementara helaan napasnya memburu terengah-engah.Posisi sekarang berubah, Rini sekarang membungkuk menghadap meja sambil memegang kedua sisi meja yang tadi tempat dia berbaring, sementara saya dari belakangnya dengan berdiri memasukkan kemaluanku. Hal ini cukup sulit, karena selain ukuran kemaluanku lumayan besar, lubang kemaluan Rini juga semakin ketat karena membungkuk.
Kukangkangkan kaki Rini dengan cara melebarkan jarak antara kedua kakinya. Perlahan kucoba memasukkan senjataku. Kali ini berhasil, tapi Rini melenguh nyaring, perlahan-lahan kudorong kemaluanku sambil sesekali menariknya. Lubangnya terasa sempit sekali. Beberapa saat, tiba-tiba ada cairan milik Rini membasahi lubang dan kemaluanku hingga terasa nikmat sekarang. Kembali kudorong senjataku dan kutarik sedikit. Goyanganku semakin lincah, pantatku maju mundur beraturan. Sepertinya Rini pun menikmati gaya ini.
Buah dada Rini bergoyang-goyang juga maju-mundur mengikuti irama yang berasal dari pantatku. Kuremas buah dada itu, kulihat Rini sudah tidak kuasa menahan sesuatu yang tidak kumengerti apa itu. Erangannya semakin panjang. Kecepatan pun kutambah, goyangan pinggul Rini semakin kuat. Tubuhku terasa semakin panas. Ada sesuatu yang terdorong dari dalam yang tidak kuasa aku menahannya. Sepertinya menjalar menuju kemaluanku. Aku masih berusaha menahannya.
Segera aku mencabut kemaluanku dan membopong tubuh Rini ke tempat yang lebih luas dan menyuruh Rini telentang di bentangan karpet. Secepatnya aku menindihnya sambil menekuk kedua kakinya sampai kedua ujung lututnya menempel ke perut, sehingga kini tampak kemaluan Rini menyembul mendongak ke atas menantangku. Segera kumasukkan senjataku kembali ke dalam lubang kemaluan Rini.
Pantatku kembali naik turun berirama, tapi kali ini lebih kencang seperti akan mencapai finis saja. Suara yang terdengar dari mulut Rini semakin tidak karuan, seolah menikmati setiap sesuatu yang kulakukan padanya. Tiba-tiba Rini memelukku sekuat-kuatnya. Goyanganku pun semakin menjadi. Aku pun berteriak sejadinya, terasa ada sesuatu keluar dari kemaluanku. Rini menggigit leherku sekuat-kuatnya, segera kurebut bibirnya dan menggigitnya sekuatnya, Rini menjerit kesakitan sambil bergetar hebat.

Mulutku terasa asin, ternyata bibir Rini berdarah, tapi seolah kami tidak memperdulikannya, kami seolah terikat kuat dan berguling-guling di lantai. Di atas sofa Agus dan isteriku ternyata juga sudah mencapai puncaknya.
Kulihat Resty tersenyum puas. Sementara Rini tidak mau melepaskan kemaluanku dari dalam kemaluannya, kedua ujung tumit kakinya masih menekan kedua pantatku. Tidak kusadari seluruh cairan yang keluar dari kemaluanku masuk ke liang milik Rini. Kulihat Rini tidak memperdulikannya. Perlahan-lahan otot-ototku mengendur, dan akhirnya kemaluanku terlepas dari kemaluan Rini. Rini tersenyum puas, walau kelelahan aku pun merasakan kenikmatan tiada tara. Resty juga tersenyum, hanya nampak malu-malu. Kemudian memunguti pakaiannya dan menuju kamar mandi.
Hingga saat ini peristiwa itu masih jelas dalam ingatanku. Agus dan Rini sekarang sudah pindah dan kembali ke Jakarta. Sesekali kami masih berhubungan lewat telepon. Mungkin aku tidak akan pernah melupakan peristiwa itu. Pernah suatu waktu Rini berkunjung ke rumah kami, kebetulan aku tidak ada di rumah. Dia hanya ketemu dengan isteriku. Seandainya saja..
TAMAT
More aboutTetangga Buas dan Liar

Puncak Birahi Threesome

Senin, 27 Juni 2011

Bagaimana cerita dewasa seks mesum ini adalah pengalaman threesome atau swing bersama rekannya. bagi anda pecinta perilaku atau yang ingin mengetahui perilaku threesome atau swing, berikut cerita dewasa seks "puncak birahi threesome' selengkapnya :

Aku dan isteri melakukan threesome untuk yang pertama kalinya dengan salah seorang rekan cowok yang kebetulan satu kota dengan ku. Teman tersebut mengajak ku untuk swing. Tentu saja ku sambut tawaran itu. Maklum sebenarnya swinglah yang aku ingin kan untuk pertama kalinya. Namun ada yang harus kami lakukan sebelum melaksanakan swing, yakni mengatur strategi untuk mengajak Ida (nama isteri rekan ini). Sebab Ida tidak pernah melakukan 3some ataupun swing.


------------- vvv ------------- vvv ------------- vvv ------------- vvv -------------

BONUS Download disini : Koleksi Video 3gp Terbaru Seks Telanjang Bugil

------------- vvv ------------- vvv ------------- vvv ------------- vvv -------------


Nah lo…! Ada PR untuk aku. Sedangkan dari isteri ku, aku sangat yakin bahwa isteri ku akan bersedia, meski aku tahu bakalan ada syaratnya yakni lawan “main” nya adalah yang sesuai dengan selera isteri ku. I am The lucky man. Dibalik kecantikan wajahnya dan kemolekan tubuhnya, tersimpan segudang hasrat untuk melakukan variasi sex yang luar biasa. Yah…tentu saja semuanya berkat kegigihan ku untuk membujuknya meski butuh waktu 1 tahun lebih.

Strategi pun kami dapatkan setelah bermusyawarah ( Emangnya cuman anggota dewan aja yang bermusyawarah ) antara aku, isteri ku dan rekan ini. Isteri ku nakal juga ya. Awas gak boleh ngeledek. Tepat pada waktu yang telah dijanjikan, mobil yang kami tumpangi pun berjalan di tengah keramaian kota pada malam hari. Tujuan pertama adalah menitipkan kedua orang anak kami sama eyangnya. ( Itulah gunanya eyang.
Selanjutnya kami berempat menuju sebuah hotel bintang 3. Bukan check in lo, tapi ke ruangan karaoke. Kalau langsung check in, ntar skenarionya jadi buyar. Dengan sabarnya, operator mengajarkan kepada kami bagaimana cara menyetel lagu2. Selesai ! Operator pun keluar dari ruangan. Minuman pun sudah tersedia. Gak ada alkohol-an, maklum kami orang baik-baik. Aksi pun kami jalankan.

Usai menyanyikan 2 buah lagu, aku mulai aksi ku dengan mencium kening isteri ku tercinta di depan rekan ini dan Ida isteri nya. Sejurus kemudian ciuman ku turun ke pipi. Ciuman berikutnya mendarat di bibir isteri ku. Kami pun saling melumat, saling jilat, saling raba. Tapi gak bisa lebih, sebab isteri ku lagi datang bulan. Terdengar desahan isteri ku disela-sela suara musik. Kayaknya isteri ku sengaja mengeraskan desahannya agar Ida jadi ikutan terangsang. Benar saja, beberapa menit kemudian rekan ini terlihat sudah melumat bibir isteri tercintanya. Rencana pertama berjalan dengan mulus. Selanjutnya rekan ini mengajak isteri ku untuk berdansa berdua di depan layar meski aliran musiknya adalah music Pop.

Dicocok-cocok kan aja gitu. Rekan ini memeluk isteri ku dengan hangatnya. Begitu juga isteri ku turut memeluk rekan ini. Sesekali pipi mereka bersentuhan cukup lama. Terkadang hidung mereka yang bersentuhan. Entah apa yang ada di fikiran mereka. Meski remang-remang, tapi terlihat mereka saling bertatapan. Sementara aku dan Ida hanya duduk di sofa memperhatikan mereka berdua. Meski ragu-ragu aku pun mencoba duduk agak lebih dekat dengan Ida dan mengajak nya ngobrol. Jujur saja, aku belum berani untuk menyentuhnya.

Setelah beberapa lama kami ngobrol, pandangan ku pun beralih ke isteri ku tercinta. Woouww…!!!! Ternyata isteri ku sudah menanggalkan baju kaos seksi nya. Aku kehilangan momen untuk menyaksikan saat-saat isteri ku melepaskan bajunya dihadapan laki-laki lain. Padahal itulah momen yang paling aku nantikan. Karena birahi ku bisa bangkit dibuatnya. Tapi ya sudah, mau bilang apa lagi. Sekarang Isteri ku hanya mengenakan bra warna hitam dan celana jeans ketatnya saja. Isteri ku yang tidak berperut dengan pantat yang indah serta kulitnya yang lembut tampak begitu mempesona. Terlebih lagi melihat ia sedang dalam pelukan laki-laki lain sambil berdiri.

Aku jadi terangsang juga melihatnya. Ku ajak Ida untuk ikut berdansa. Syukur ia mau. Ku peluk Ida erat-erat. Ku coba melepaskan bajunya. Lagi-lagi ia tidak keberatan. Kini ia sudah sama dengan isteri ku, tidak memakai baju. Ku alihkan pandangan ku ke isteri ku. Ya ampun, aku kehilangan satu momen lagi. Ternyata isteri ku sudah melepas bra nya pula. Siapakah yang melepaskannya, isteri ku sendiri, atau lelaki yang memeluknya ? Mereka masih tetap berpelukan sambil berdansa. Sesekali lelaki ini meremas-remas payudara isteri ku bahkan menjilatinya. Isteri ku tampak menggelinyang menahan rasa nikmat yang timbul pada dirinya.
Aku tidak mau ketinggalan, kini aku sudah berani melepaskan bra Ida. Click…satu petikan saja bra hitam itu pun berhasil aku lepaskan. Mulai ku remas-remas sepasang payudara milik Ida. Ku putar-putar puttingnya, sesekali ku jilat. Sejurus kemudian aku telah melumat bibir Ida. Ku mainkan lidah ku didalam rongga mulut isteri orang. Meski tidak mendesah, ia tetap membalas lumatan ku. Lidah kami saling beradu hingga menimbulkan getaran-getaran yang penuh nikmat.

Tiba-tiba rekan ini melepaskan pelukannya dari isteri ku untuk selanjutnya melayani isterinya sendiri. Tentu saja aku mundur dan beralih memeluk isteri ku sendiri. Bibir kami pun saling melumat. Tangan isteri ku mulai meremas-remas batang kemaluanku yang sudah mengeras dari luar celana ku. Ku bimbing isteri ku tercinta untuk melayani ku di atas sofa. Dengan cekatan isteri ku mulai melepaskan satu persatu semua pakaian yang aku kenakan.
Aku duduk diatas sofa, sedang istri ku mengambil posisi jongkok di lantai dan siap untuk mengulum k****l ku. Slurrppp…..! k****l ku kini sudah berada didalam mulut isteri ku. Dengan nakalnya ia mulai menggerakkan kepalanya turun naik. Tentu saja aku merasakan kenikmatan yang luar biasa. Terkadang isteri ku menjilat-jilat batang kemaluanku hingga ke pangkalnya seperti sedang menjilat es krim. Ditempelkannya bibirnya ke kepala k****l ku, sejenak kemudian tangan kanannya mengocok-ngocok k****l ku seakan-akan meminta aku untuk menumpahkan air mani ku di mulutnya. Sedangkan tangan kirinya memainkan putting susu ku. Woww…nikmatnya luar biasa.
Beralih ke rekan ini. Mereka telah berada di atas sofa. Sang isteri duduk diatas sofa, sementara sang suami jongkok tepat menghadap memek isteri nya. Dengan leluasanya ia mulai menyantap “hidangan” yang disajikan isterinya. Sang isteri tampak menikmati setiap sentuhan yang diciptakan oleh suaminya. Puas melakukan oral, tanpa dikomandoi, Ida pun mengambil posisi menyandar di sofa dan membuka lebar-lebar kedua pahanya sebagai tanda mempersilahkan “masuk”. Blesss…dalam sekejap saja k****l lelaki ini telah berada didalam lubang kenikmatan isteri nya.
Sementara aku hanya bisa puas dengan kuluman isteri ku saja sambil meremas-remas payudara isteri ku. Maklum, lagi datang bulan. He..he. Meski demikian aku tetap bisa merasakan kenikmatan yang diberikan isteri ku. Benar-benar hebat isteri ku. Rekan ini mulai memompa tubuh isteri nya. Cepat sekali gerakannya, maklum sudah 20 tahun menikah. Jadi sudah hafal diluar kepala. Hua..hua..hua.
More aboutPuncak Birahi Threesome

Nafsu Birahi Jablay Muda Part II

Sabtu, 25 Juni 2011

Cerita dewasa terbaru yang berjudul : Nafsu Birahi Jablay Muda Part II  . Kemudian dilanjutkan dengan (---> Baca sebelumnya Cerita dewasa Seks terbaru) : Seks Ala Jablay Muda Part I

Digoyang-goyangkan saja pantatnya sambil duduk di pangkuanku. Aku sedari tadi asyik meremas kedua toketnya. pentilnya kucubit dan kupilin-pilin sehingga menimbulkan sensasi tersendiri baginya. Aku tidak mampu bertahan lama merasakan goyangan yang dia lakukan. “Aduuh..! Sin, hebat banget empotan memekk kamu! Aku hampir ngecret nich!” seruku sambil tetap memilin pentilnya. “Kita keluarin sama-sama yuk!” sahutnya sambil mempercepat goyangannya. Aku sudah benar- benar tidak mampu bertahan lebih lama lagi hingga dia kudorong sedikit ke depan sambil aku berdiri, sehingga posisinya menungging membelakangiku, tetapi kontolku masih menancap di dalam memekknya.

Aku berdiri sambil mengambil alih permainan, aku mengocok-ngocokkan kontolku keluar masuk memekknya dalam posisi doggy style. “Aa.. Aacch!” kini gilirannya yang menyeracau tidak karuan. Aku merasakan kedutan-kedutan di dalam memekknya, terasa sekali semburan hangat yang menerpa dinding memekknya, pejuku langsung muncrat keluar memenuhi memekknya. Bersamaan dengan itu, dia pun mengalami hal yang serupa, kurasakan kedutan memekknya berkali- kali saat dia nyampe. Kami nyampe dalam waktu hampir bersamaan hingga memekknya kembali penuh dengan cairan birahi kami berdua, saking penuhnya sehingga tidak tertampung seluruhnya.

Cairan kami yang telah tercampur itu, meleleh keluar melalui celah memekknya dan merembes keluar hingga membasahi perutnya karena posisinya masih setengah menungging saat itu. Kami pun melanjutkan mandi bersama-sama bagaikan sepasang pengantin baru. Setelah selesai mandi dan mengeringkan tubuh kami masing-masing dengan handuk, dengan bertelanjang bulat kami menuju ke ruang makan. Aku mengeluarkan buah2an dari lemari es dan berkata “Kamu makan buah2an ini dulu ya, nanti aku belikan makanan”. “aku mau tidur saja, cape dienjot terus sama mas”, katanya. “Tapi enakkan?” kataku lagi sambil mengenakan pakaiannya. “Enak banget mas, aku masih mau lagi lo mas”, jawabnya sambil mulai mengupas buah. “So pasti, aku ajak kamu kesini kan untuk ngentot sampe loyo. Aku pergi dulu ya”, sambil mencium pipinya.

“Hati2 ya mas, aku nungguin lo”. Seperginya aku, dia berbaring sambil memakan buah2an. Dia makan beberapa potong sehingga akhirnya dia merasa kenyang dan mengantuk lagi. Dia berbaring di sofa dan akhirnya tertidur. Diluar dah gelap, dah lewat magrib.

Ketika aku kembali membawa makanan, dia masih tertidur. Terangsang juga aku melihat dia terkapar terlelap dalam keadaan telanjang bulat seperti itu. Toketnya yang besar turun naik seirama tarikan napasnya. Perutnya yang rata dihiasi dengan puser yang seksi dan diselangkangannya bergerombol jembut yang lebat. kontol langsung bereaksi dengan sikap sempurna, alias ngaceng lagi. Tetapi perut dh minta diisi. Aku membangunkannya dengan mengelus2 toketnya. “Makan yuk”. “Abis itu maen lagi ya mas”. “Bole ja, asal kamu gak lemes”. “Gak apa lemes mas, aku kan gak pernah ngerasain nikmat dientot seperti sekarang ini. Mas sering2 ngentotin aku ya mas”. “Itu mah bisa diatur kok, kalo suami kamu pergi”. Kami menyantap makanan yang aku beli sampe tandas. Sama2 laper karena enersi terkuras ketika bertempur tadi. Setelah selesai makan, dia membantu aku membereskan peralatan makan, melap meja makan, kemudian kekenyangan kami duduk lagi di sofa didepan tv. tv kunyalakan tapi gak ada acara yang menarik.

Dia bersender ke aku. “Kamu tu seksi banget deh Sin, ngeliat kamu aku ngaceng terus tuh. Heran ja, kok suami kamu bisa ninggalin bidadari seksi yang merangsang kaya kamu itu”. “Gak tau deh mas, jangan ngomongin dia deh, kan mas mo bikin aku terkapar lagi”. Aku memeluknya dan mulai memerah toketnya. aku terus saja meremas toketnya, malah sambil memlintir2 pentilnya, perlahan pentilnya mulai mengeras. “Sin, enak nggak diginiin?” sambil tanganku terus meremas-remas toketnya. “Mas, aah”, napsunya makin meninggi. Sambil toketnya kuremas terus, aku menjilati seluruh tubuhnya, mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki. Kujilati pula toketnya, kusedot pentilnya sampai dia gemetar saking napsunya. Kakinya dan kedua pahanya yang mulus itu dibukanya supaya bisa kuelus2, dengan satu tangan masih meremas toketnya. Setelah itu memekknya kujilatin dengan lidahku yang kasar.

Bukan hanya bibir memekknya aja yang kujilatin, tapi lidahku juga masuk ke memekknya, dia jadi menggelinjang nggak terkontrol, wajahnya memerah sambil terdongak keatas. Melihat napsunya sudah naik, aku melepas seluruh pakaian dan celananya. Dia diam aja. kontolku yang besar sekali sudah ngaceng dengan keras. Dia hampir tak dapat memegangnya dengan kedua tangannya. “Dikocok Sin”, pintaku, dia nurut saja dan mengocok kontolku dengan gemas, makin lama makin besar dan panjang. “Sin diemut dong”, kataku keenakan. Aku berdiri disamping sofa dan dia duduk sambil mengarahkan kontol yang ada digenggamannya ke arah mulutnya. Dia mencoba memasukkan kedalam mulutnya dengan susah payah, karena besar sekali jadi dijilati dulu kepala kontolku. Aku mendesah2 sambil mendongakkan kepala. Dia bertanya “Kenapa mas”. “Enak banget, terusin Sin, jangan berhenti”, ujarku sambil merem melek kenikmatan. Dia meneruskan aksinya, menjilati kontolku mulai dari kepala kontolku sampai ke pangkal batang, terus ke biji pelirnya, semua di jilatin. Dia mencoba untuk memasukkan kedalam mulutnya lagi, udah bisa masuk, udah licin terkena ludahnya.
Aku memegangi kepalanya dengan satu tangan sambil memaju-mundurkan pantatku, mengentoti mulutnya. Sedang tanganku satunya lagi meremas toketnya sebelah kanan. gerakanku semakin lama semain cepat. aku menghentikan gerakannya. kontol ku keluarkan dari mulutnya. aku menaiki tubuhnya dan mengarahkan kontolku ke toketnya. “Sin, aku mau ngerasain kontolku kejepit toket kamu yang montok ya”. Dia paham apa yang aku mau, dan aku kemudian menjepit kontolku di antara toketnya.

“Ahh.. Enak Sin. Diemut enak, dijepit toket juga enak.”, erangku menahan nikmat jepitan toketnya. Aku terus menggoyang kontolku maju mundur merasakan kekenyalan toketnya. Sampai akhirnya “Aduh Sin, sebentar lagi aku mau ngecret, keluarin di mulut kamu ya”. “Jangan mas, di memekkku saja”, jawabnya. Dia tidak ingin merasakan peju dimulutnya, lebih baik dingecretkan di memekknyakarena dia ngerasain nikmat yang luar biasa. Akupun naik keatasnya sambil mengarahkan kontolku ke memekknya. Aku mulai memasukkan kontolku yang besar dan panjang itu ke memekknya, sampai dia merem melek keenakan ngerasain memekknya digesek kontolku. Aku mulai menggerakkan kontolku keluar dan masuk dimemekknya yang sempit itu. Dia mulai merasakan nikmat yang tak terkatakan, luar biasa enak sekali rasanya. Secara naluri dia menggerakkan pantatnya kekanan dan kekiri, mengikuti gerakan kontolku yg keluar masuk, wuihh tambah nikmat. terlihat diwajahku bahwa aku menikmati sekali gesekkan kontolku di memekknya.

Tubuhku bergoyang-goyang maju mundur, aku memperhatikan kontolku sendiri yang sedang keluar masuk di memekknya. Selang beberapa saat, aku mengajak ganti posisi, dia pasrah aja. Dia kusuruh nungging dan aku menyodokkan kontolku dari belakang ke memekknya. Nikmat sekali permainan ini. “Ennngghh…” desahnya tak keruan. Sambil menggoyang pantatnya maju mundur, aku memegangi pinggulnya dengan erat, terasa nikmat yang luar biasa. Tidak tahu berapa lama aku menggenjot memekknya dari belakang seperti itu, makin lama makin keras sehingga akhirnya dia nyampe lagi “Mas, enjot yang keras, nikmat sekali rasanya”, jeritnya.

Aku mengenjot kontolku lebih cepat lagi dan kemudian pejuku muncrat didalam memekknya berulang-ulang, banyak sekali. ‘crottt, croooth.., crooootttthh…’ Dia merasa memekknya agak membengkak akibat disodok oleh kontolku yang besar itu. “Sin, memekk kamu luar biasa deh cengkeramannya, nikmat banget. Kerasa sekali gesekannya dikontolku”, kataku sambil terengah2. Setelah istirahat beberapa saat, aku bertanya padanya “Gimana Sin?”. “Enak sekali mas, rasanya nikmat sekali, memekku sampe sesek kemasukan kontol mas, abis gede banget sih”, jawabnya. Aku mencabut kontolku yang sudah lemes dari memekknya. kontolku berlumuran pejunya dan cairan memekknya. Mungkin saking banyaknya aku ngecretin peju dimemekknya.”Cape ya Sin”. “Iya mas, malem ini aku nginep disini ya mas, boleh kan”. “Boleh banget, kita bisa ngentot all nite long kan”. “Wah mau dong”.

Baca sebelumnya Cerita dewasa Seks terbaru) : Seks Ala Jablay Muda Part I
More aboutNafsu Birahi Jablay Muda Part II

Seks Ala Jablay Muda Part I

Jumat, 24 Juni 2011

Cerita dewasa terbaru yang berjudul : Seks Ala Jablay Muda Part I . Kemudian dilanjutkan dengan (---> Baca selanjutnya juga Cerita dewasa Seks terbaru) : Nafsu Birahi Jablay Muda Part II


Aku memegang pinggangnya yang ramping dan menyodokkan kontolku dari bawah dengan cepat. Dia mengerang saking nikmatnya. Keringatnya menetes membasahi tubuhku. Akhirnya, “Aku nyampe Mas” jeritnya saat tubuhnya menegang merasakan nikmat yang luar biasa. Setelah itu tubuhnya lunglai menimpa tubuhku. Akumengusap-usap rambutnya sambil mencium bibirnya. Setelah beberapa saat, kontolku yang masih ngaceng dicabut dari dari memekknya. Dia kutelentangkannya, dan aku naik ke atasnya. Kembali memekknya kujilati. Kedua lututnya kudorong sedikit ke atas sehingga bukit memeknya lebih menungging menghadap ke atas, pahanya lebih kukangkangkan lagi, dan lidah kujulurkan menyapu celah-celah memeknya. Lidah kujulurkan dan kugesekkan naik turun diujung it il nya. Dia hanya bisa merasakan nikmatnya

sambil meremas- remas kontolku dengan penuh nafsu. Cairan lendir yang keluar kembali dari memekknya dengan lahap kuhisap. Bibirku terus mencium dan melumat habis bibir memekknya. lidahku menjulur masuk ke dalam memeknya dan sempat menyentuh dinding bagian dalamnya. Saking dalamnya mulutku menekan memekknya, hidungku yang mancung menempel dan menekan it ilnya. Dia kembali merasakan kenikmatan lebih, apa lagi saat wajah dengan sengaja kugeleng-gelengkan ke kiri dan ke kanan dengan posisi hidung tetap menempel di it ilnya dan bibir tetap mengulum bibir memekknya sambil lidah terus mengorek memekknya.

Dia tak kuasa membendung napsunya. “Oocch!Mas. Teruu.. Uus! Aku nyampe lagi mas”, suaranya semakin parau saja. Digoyangkannya pantatnya mengikuti irama gesekan wajahku yang terbenam di selangkangannya. Dijepitnya kepalaku dengan pahanya, badannya menggigil hebat bagaikan orang kejang. ia menarik nafas panjang sekali, semua cairan memekknya kuhisap dan kutelan hingga habis semua cairan yang ada di sekitar memekknya. Aku tetap dengan asyiknya menjilati memekknya.

Kemudian jilatanku naik ke atas, ke arah perutnya. Lidahku bermain-main di pusarnya, sambil meraba dan meremas kedua toketnya, jilatanku juga semakin naik menuju toketnya. Jengkal demi jengkal jilatanku semakin naik. Mulutku sudah sampai ke dadanya. Kini giliran toketnya kujilati, lidahku kini menari-nari di ujung pentilnya. Sambil aku meraba-raba dengan tangan kanan keselangkangannya, menggesek- gesek it ilnya hingga memekknya basah lagi, nafsunya naik kembali. Sementara tangan kiri tetap meremas toketnya, bibirnya kulumat. Dia membalas lumatan bibirku dengan penuh nafsu, kujulurkan lidahku masuk ke rongga mulutnya. Dia menghisap lidahku, secara bergantian dia juga menjulurkan lidahnya ke dalam mulutku dan kubalas dengan hisapan pula.

Kini aku membetulkan posisi sehingga berada di atasnya, kontol ku sudah mengarah ke hadapan memekknya. Dia merasakan sentuhan ujung kontolku di memekknya, kepala kontol ku terasa keras sekali. Dengan sekali dorongan, kepala kontolku langsung menusuk memekknya. Kutekan sedikit kuat sehingga kepala kontolku terbenam ke dalam memeknya. Walau kontol belum masuk semua, dia merasakan getaran-getaran yang membuat otot memekknya berdenyut, cairan yang membasahi memekknya membuat kontolku yang besar mudah sekali masuk ke dalam memekknya hingga dengan sekali dorongan lagi maka kontolku masuk kedalam sarangnya, blee.. ess.

Begitu merasa kontolku sudah memasuki memekk nya, kubalik badannya sehingga kembali dia berada di atas tubuhku, didudukinya batang kontolku yang cukup panjang itu. Digoyangkan pantatnya, diputar-putar, dikocok naik turun hingga kontolku keluar masuk memekknya, aku meremas- remas kedua toketnya. Lebih nikmat rasanya ngentot dengan posisi wot buat dia, karena dia bisa mengarahkan gesekan kontol besarku ke seluruh bagian memekknya termasuk itilnya. Kini giliran aku yang tidak tahan lagi dengan permainannya, aku menggelengkan kepala menahan nikmat yang sebentar lagi tampaknya akan ngecret.

Aku memberikan aba-aba padanya bahwa aku akan ngecret. “Kita nyampe sama-sama..mas”, rintihnya sambil mempercepat kocokan dan goyangan pantatnya. “Aa.. Aacch!” Diapun nyampe lagi, kali ini secara bersamaan dengan dia, bibir memekknya berkedutan hingga meremas kontolku. Pejuku dan lendir memeknya bercampur menjadi satu membanjiri memekknya. Karena posisinya berada diatas, maka cairan kenikmatan itu mengalir keluar merembes melalui kontolku sehingga membasahi selangkanganku, banyak sekali dan kurasakan sedikit lengket-lengket agak kental cairan yang merembes keluar itu tadi.

Kami berdua akhirnya terkulai lemas di dipan. Posisinya tengkurap di sampingku yang terkulai telentang memandang rimbunnya dedaunan. “Mas, pinter banget sih ngerangsang aku sampe berkali2 nyampe, udah gitu kontol mas kalo udah masuk terasa sekali gesekannya, abis gede banget sih”, katanya. “memekkmu juga nikmat sekali Sin, peret banget deh, kerasa sekali cengkeramannya ke kontolku”, jawabku sambil memeluknya. Kami berdua sempat tertidur cukup lama karena kelelahan dan tiupan angin sejuk sepoi2. Ketika terbangun, kami masuk ke rumah, aku mengajaknya mandi. “Kita mandi sama-sama yuk!” ajakku, “Badanku lengket karena keringat”. Kami masuk ke rumah menuju ke kamar mandi beriringan sambil berpelukan, bertelanjang bulat. Kamar mandinya tidak terlalu besar namun cukup bagus, ada ruangan berbentuk segi empat di dalam kamar mandi, bentuknya kira-kira seperti lemari kaca.

Kami berdua masuk ke dalamnya dan menyalakan shower, aku dan dia saling bergantian menggosok tubuh kami, demikian pula saat menyabuni tubuh kami lakukan bergantian, saling raba, saling remas, bibir kami saling pagut bergantian. Dia menjulurkan lidahnya ke dalam mulutku yang kusambut dengan hisapan, dan secara bergantian pula kujulurkan lidahku ke dalam mulutnya. Diapun menyambutnya dengan lumatan. Rabaan tanganku berpindah ke toketnya. Kuremas-remasnya toketnya yang mulai mengencang lagi pertanda napsunya bangkit lagi. Dia pun tidak mau kalah, diraihnya kontolku yang kembali sudah berdiri tegak dan dikocok-kocok lembut. Ujung kontolku sesekali menyenggol bagian depan pangkal pahanya. “Betul kan, kalo cewek jembutnya lebat pasti napsunya besar, kaya kamu ya Sin”, katanya.

Kuarahkan kontolku ke belahan bibir memekknya. Dengan menggunakan tanganku, kugesek- gesekkan ujung kontolku ke belahan bibir memekknya. Kutempelkan ujung kontolku ke ujung it ilnya dan kugesek-gesekkan naik turun. Kini memekknya kembali mengeluarkan cairan bening. Lalu aku mematikan shower sambil duduk di samping bathtub. Dia kudipangku dengan posisi memunggungiku. kontolku yang sudah ngaceng keras kembali kumasukkan ke dalam memekknya dalam posisi seperti itu. Karena kondisi bathtub yang sempit mengharuskan posisinya merapatkan pahanya, maka memeknya menjadi kian sempit saja. Awalnya agak sulit juga kontolku masuk kedalam memekknya.
Tetapi dengan sedikit bersusah payah akhirnya ujung kontolku berhasil menyeruak ke dalam memekknya yang dibantu dia dengan sedikit menekan badannya kebawah, dan diangkatnya kembali pantatnya hingga lama kelamaan akhirnya berhasil juga kontolku amblas semua ke dalam memekknya. Dengan posisi begini membuatnya harus aktif mengocok kontolku seperti di kolam renang tadi dengan cara mengangkat dan menurunkan kembali pantatnya, sehingga memekknya bisa meremas dan mengocok-ngocok kontolku. kontolku terasa sekali menggesek-gesek dinding bagian dalam memekknya.

Saat dia duduk terlalu ke bawah, kontolku terasa sekali menusuk keras memekknya, nikmat yang kurasakan tidak dapat kulukiskan dengan kata-kata lagi. memekknya semakin lama semakin basah sehingga keberadaan kontolku dalam memekknya sudah tidak sesesak tadi. Kini dia pun sudah tidak kuat lagi menahan napsuku. Dia tidak mampu lagi mengangkat dan menurunkan pantatnya seperti tadi, kini dia hanya bisa terduduk dalam posisi kontolku masih tertancap di dalam memekknya.

Baca selanjutnya juga : Nafsu Birahi Jablay Muda Part II
More aboutSeks Ala Jablay Muda Part I

Birahi Janda Muda Part I

Kamis, 23 Juni 2011

Cerita dewasa terbaru seks mesum yang berjudul : Birahi Janda Muda Part I ini akan bersambung ke : Kenikmatan Janda Muda part II


Peristiwa itu bermula ketika aku berkeinginan untuk mencari tempat kos-kosan di Surabaya. Pada saat itu, pencarian tempat kost-kostan ternyata membuahkan hasil. Setelah aku menetap di tempat kost-kostan yang baru, aku berkenalan dengan seorang wanita, sebut saja namanya Varia. Usia Varia saat itu baru menginjak 30 tahun dengan status janda Tionghoa beranak satu.
Perkenalanku semakin berlanjut. Pada saat itu, aku baru saja habis mandi sore. Aku melihat Varia sedang duduk-duduk di kamarnya sambil nonton TV. Kebetulan, kamarku dan kamarnya bersebelahan. Sehingga memudahkanku untuk mengetahui apa yang diperbuatnya di kamarnya.
Dengan hanya mengenakan handuk, aku mencoba menggoda Varia. Dengan terkejut ia lalu meladeni olok-olokanku. Aku semakin berani mengolok-oloknya. Akhirnya ia mengejarku. Aku pura-pura berusaha mengelak dan mencoba masuk ke kamarku. Eh.. ternyata dia tidak menghentikan niatnya untuk memukulku dan ikut masuk ke kamarku. “Awas kau.. entar kuperkosa baru tahu..” gertaknya. “Coba kalau berani..” tantangku penuh harap.
Aku menatap matanya, kulihat, ada kerinduan yang selama ini terpendam, oleh jamahan lelaki. Kemudian, tanpa dikomando ia menutup kamarku. Aku yang sebenarnya juga menahan gairah tidak membuang-buang kesempatan itu. Aku meraih tangannya, Varia tidak menolak. Kemudian kami sama-sama berpagutan bibir. Ternyata, wanita cantik ini sangat agresif. Belum lagi aku mampu berbuat lebih banyak, ternyata ia menyambar handuk yang kukenakan. Ia terkejut ketika melihat kejantananku sudah setengah berdiri. Tanpa basa-basi, ia menyambar kejantananku serta meremas-remasnya.
“Oh.. ennaakk.. terussh..” desisanku ternyata mengundang gairahnya untuk berbuat lebih jauh. Tiba-tiba ia berjongkok, serta melumat kepala kontolku. “Uf.. Sshh.. Auhh.. Nikmmaat..” Ia sangat mahir seperti tidak memberikan kesempatan kepada untuk berbuat tanya.
Dengan semangat, ia terus mengulum dan mengocok kontolku. Aku terus dibuai dengan sejuta kenikmatan. Sambil terus mengocok, mulutnya terus melumat dan memaju-mundurkan kepalanya. “Oh.. aduhh..” teriakku kenikmatan. Akhirnya hampir 10 menit aku merasakan ada sesuatu yang mendesak hendak keluar dari kontolku. “Oh.. tahann.. sshh. Uh.. aku mau kkeluaar.. Oh..”
Dengan seketika muncratlah air maniku ke dalam mulutnya. Sambil terus mencok dan mengulum kepala kontolku, Varia berusaha membersihkan segala mani yang masih tersisa. Aku merasakan nikmat yang luar biasa. Varia tersenyum. Lalu aku mencium bibirnya. Kami berciuman kembali. Lidahnya terus dimasukkan ke dalam mulutku. Aku sambut dengan mengulum dan menghisap lidahnya.
Perlahan-lahan kejantananku bangkit kembali. Kemudian, tanpa kuminta, Varia melepaskan seluruh pakaiannya termasuk bra dan CDnya. Mataku tak berkedip. Buah dadanya yang montok berwarna putih mulus dengan puting yang kemerahan terasa menantang untuk kulumat. Kuremas-remas lembut payudaranya yang semakin bengkak. “Ohh.. Teruss Ted.. Teruss..” desahnya.
Kuhisap-hisap pentilnya yang mengeras, semnetara tangan kiriku menelusuri pangkal pahanya. Akhirnya aku berhasil meraih belahan yang berada di celah-celah pahanya. Tanganku mengesek-geseknya. Desahan kenikmatan semakin melenguh dari mulutnya. Kemudian ciumanku beralih ke perut dan terus ke bawah pusar. Aku membaringkan tubuhnya ke kasur. Tanpa dikomando, kusibakkan pahanya. Aku melihat vaginanya berwarna merah muda dengan rumput-hitam yang tidak begitu tebal.
Dengan penuh nafsu, aku menciumi memeknya dan kujilati seluruh bibir kemaluannya. “Oh.. teruss.. Ted.. Aduhh.. Nikmat..” Aku terus mempermainkan klitorisnya yang lumayan besar. Seperti orang yang sedang mengecup bibir, bibirku merapat dibelahan vaginanya dan kumainkan lidahku yang terus berputar-putar di kelentitnya seperti ular cobra.
“Ted.. oh.. teruss sayangg.. Oh.. Hhh.” Desis kenikmatan yang keluar dari mulutnya, semakin membuatku bersemangat. Kusibakkan bibir kemaluannya tanpa menghentikkan lidah dan sedotanku beraksi. “Srucuup-srucuup.. oh.. Nikmat.. Teruss.. Teruss..” teriakannya semakin merintih. Tiba-tiba ia menekankan kepalaku ke memeknya, kuhisap kuat lubang memeknya. Ia mengangkat pinggul, cairan lendir yang keluar dari memeknya semakin banyak. “Aduhh.. Akku.. keluuaarr.. Oh.. Oh.. Croot.. Croot.”
Ternyata Varia mengalami orgasme yang dahsyat. Sebagaimana yang ia lakukan kepadaku, aku juga tidak menghentikan hisapan serta jilatan lidahku dari memeknya. Aku menelan semua cairan yang kelyuar dari memeknya. Terasa sedikit asin tapi nikmat.
Varia masih menikmati orgasmenya, dengan spontan, aku memasukkan kontolku ke dalam memeknya yang basah. Bless... “Oh.. enakk..” Tanpa mengalami hambatan, kontolku terus menerjang ke dalam lembutnya vagina Varia. “Oh.. Variaa.. sayang.. enakk.” Batang kontolku sepeti dipilin-pilin. Varia yang mulai bergairah kembali terus menggoyangkan pinggulnya. “Oh.. Ted.. Terus.. Sayang.. Mmhhss..”
Kontolku kuhujamkan lagi lebih dalam. Sekitar 15 menit aku menindih Varia.. Lalu ia meminta agar aku berada di bawah. “Kamu di bawah ya, sayang..” bisiknya penuh nikmat.
Aku hanya pasra. Tanpa melepaskan hujaman kontolku dari memeknya, kami merobah posisi. Dengan semangat menggelora, kontolku terus digoyangnya. Varia dengan hentakan pinggulnya yang maju-mundur semakin menenggelamkan kontolku ke liang memeknya.
“Oh.. Remas dadaku.. Sayaangg. Terus.. Oh.. Au.. Sayang enakk..” erangan kenikmatan terus memancar dari mulutnya. “Oh.. Varia.. terus goyang sayang..” teriakku memancing nafsunya.
Benar saja. Kira-kira 15 menit kemudian goyang pinggulnya semakin dipercepat. Sembari pinggulnya bergoyang, tangannya menekan kuat ke arah dadaku. Aku mengimbanginya dengan menaikkan pinggulku agar kontolku menghujam lebih dalam.
“Tedii.. Ah.. aku.. Keluuaarr, sayang.. Oh..” Ternyata Varia telah mencapai orgasme yang kedua. Aku semakin mencoba mengayuh kembali lebih cepat. Karena sepertinya otot kemaluanku sudah dijalari rasa nikmat ingin menyemburkan sperma.
Kemudian aku membalikkan tubuh Varia, sehingga posisinya di bawah. Aku menganjal pinggulnya dengan bantal. Aku memutar-mutarkan pinggulku seperti irama goyang dangdut. “Oh.. Varia.. Nikmatnya.. Aku keluuarr..” Crott.. Crott.. Tttcrott.

Bersambung ke Kenikmatan Janda Muda part II
More aboutBirahi Janda Muda Part I

Kenikmatan Janda Muda part II

Rabu, 22 Juni 2011

Cerita dewasa seks yang berjudul 'kenikmatan janda muda part II' ini akan menjadi sebuah cerita bagi anda. Cerita ini memngulas tentang pengalaman seks mesum dengan seorang janda muda. Namun Cerita sebelumnya adalah : Birahi Janda Muda Part I

Silahkan membaca :

Aku tidak kuat lagi mempertahankan sepermaku.. Dan langsung saja memenuhi liang vagina Varia. “Oh.. Ted.. kau begitu perkasa.” Telah lama aku menantikan hal ini. Ujarnya sembari tangannya terus mengelus punggungku yang masih merasakan kenikmatan karena, Varia memainkan otot kemaluannya untuk meremas-remas kontolku.
Kemudian, tanpa kukomando, Varia berusaha mencabut kontolku yang tampak mengkilat karena cairan spermaku dan cairan memeknya. Dengan posisi 69, kemudian ia meneduhi aku dan langsung mulutnya bergerak ke kepala kontolku yang sudah mulai layu. Aku memandangi lobang memeknya. Varia terus mengulum dan memainkan lidahnya di leher dan kepala kontolku. Tangan kanannya terus mengocok-ngocok batang kontolku. Sesekali ia menghisap dengan keras lobang kontolku. Aku merasa nikmat dan geli.
“Ohh.. Varia.. Geli..” desahku lirih.
Namun Varia tidak peduli. Ia terus mengecup, mengulum dan mengocok-ngocok kontolku. Aku tidak tinggal diam, cairan rangsangan yang keluar dari vagina varia membuatku bergairah kembali. Aku kemudian mengecup dan menjilati lobang memeknya. Kelentitnya yang berada di sebelah atas tidak pernah aku lepaskan dari jilatan lidahku. Aku menempelkan bibirku dikelentit itu.
“Oh.. Ted.. nikmat.. ya.. Oh..” desisnya.
Varia menghentikan sejenak aksinya karena tidak kuat menahan kenikmatan yang kuberikan. “Oh.. Terus.. Sss.” desahnya sembari kepalanya berdiri tegak. Kini mememeknya memenuhi mulutku. Ia menggerak-gerakkan pinggulnya.
“Ohh.. Yaahh. Teruss.. Oh.. Ooohh” aku menyedot kuat lobang vaginanya. “Ted.. Akukk ohh.. Keluuaarra.. Ssshhss..”
Ia menghentikan gerakannya, tapi aku terus menyedot-nyedot lobang memeknya dan hampir senmua cairan yang keuar masuk kemulutku. Kemudian dengan sisa-sisa tenaganya, kontolku kembali menjadi sasaran mulutnya. Aku sangat suka sekali dan menikmatinya. Kuakui, Varia merupakan wanita yang sangat pintar membahagiakan pasangannya.
Varia terus menghisap dan menyedoti kontolku sembari mengocok-ngocoknya. Aku merasakan nikmat yang tiada tara.
“Oh.. Varia.. Teruss.. Teruss..” rintihku menahan sejuta kenikmatan. Varia terus mempercepat gerakan kepalanya. “Au.. Varia.. Aku.. Keluuarr.. Oh..” Croott.. Croott.. Croot..
Maniku tumpah ke dalam mulutnya. Sementara varia seakan tidak merelakan setetespun air maniku meleleh keluar. “Terimakasih sayang…” ucapku. Aku merasa puas.. Ia mengecup bibirku. “Ted.. mungkinkah selamanya kita bisa seperti ini. Aku sangat puas dengan pelayananmu. Aku tidak ingin perbuatan ini kau lakukan dengan wanita lain. Aku sangat puas. Biarlah aku saja yang menerima kepuasan ini.” Aku hanya terdiam.
Sejak saat itu, aku sering meniduri di kamarnya, selalu dalam keadaan telanjang bulat, terkadang dia juga tidur di dalam kamar kostku, tentu saja dengan mengendap-endap. Terkadang, kami tidur saling tumpang tindih, membentuk posisi 69, aku tertidur dengan menghirup aroma segar kemaluannya, sedangkan Varia mengulum penisku. Di kala pagi, penisku selalu ereksi, diemut-emutnya penisku yang ereksi itu, sementara aku dengan cueknya tetap tidur sambil menikmati oralnya, terkadang aku jilat kemaluannya karena gemas.

 sebelumnya adalah : Birahi Janda Muda Part I
More aboutKenikmatan Janda Muda part II