Cerita dewasa mesum terbaru 2011 ini adalah cerita fakta seorang cewek perawan yang melakukan hubungan seks mesum oleh oknum anggota satpol pp. Cerita dewasa hubungan mesra pacaran muda-mudi ini, berubah setelah mereka melakukan seks mesum hot. Setelah seks mesum itu, sang cewek pun hamil, namun petaka inipun menjadi besar. Dari kehamilan tersebut sang cewek meminta untuk dinikahi namun sang cewek dibunuh dengan cara didorong jurang. Cerita dewasa mesum ini menjadi sebuah cerita yang sangat memilukan.
Seks mesum yang dilakukan oleh kedua pasangan ini menjadi sebuah cerita yang dapat memberikan informasi, bahwa hasrat birahi seksual yang tidak dibendung menjadi sebuah petaka bagi keduanya. Cewek muda yang masih mahasiswi ini tidak bisa mendapatkan apa yang dia inginkan. Karena alasan yang belum siap dari sang pria, sicewek ini harus kehilangan nyawa. Seperti apa cerita dewasa mesum seks ini selengkapnya, silahkan simak artikel dibawah ini.
Seks mesum yang dilakukan oleh kedua pasangan ini menjadi sebuah cerita yang dapat memberikan informasi, bahwa hasrat birahi seksual yang tidak dibendung menjadi sebuah petaka bagi keduanya. Cewek muda yang masih mahasiswi ini tidak bisa mendapatkan apa yang dia inginkan. Karena alasan yang belum siap dari sang pria, sicewek ini harus kehilangan nyawa. Seperti apa cerita dewasa mesum seks ini selengkapnya, silahkan simak artikel dibawah ini.
------------- vvv ------------- vvv ------------- vvv ------------- vvv -------------
BONUS Download disini : Koleksi Video 3gp Terbaru Seks Telanjang Bugil
------------- vvv ------------- vvv ------------- vvv ------------- vvv -------------
Minta Dinikahi, Honorer Satpol PP Balige Kalap, Pacar Hamil Didorong ke Jurang
Selasa, 24 Mei 2011
TAPUT-PM-Terungkap sudah misteri kematian Lailan br Napitupulu (19). Ternyata, mahasiswi Medicom yang ngontrak di Jl. Rela Gg. Simalungun, Medan Tembung itu, didorong pacarnya sendiri ke jurang. Chandra Agus Nainggolan (21) mengaku kalap karena Lailan hamil dan minta dinikahi.
Lailan adalah warga Jl. Mufakat, Desa Pareparean, Kec. Porsea, Tobasa. Nah, di Medan dia tinggal bersama kakaknya. Pada 7 April 2011 lalu, Lailan dinyatakan hilang. Soalnya, dia pamitan pada kakaknya dengan dalih mau mengerjakan PR di rumah temannya di Jl. Jamin Ginting, Padang Bulan, Medan. Sejak itulah, Lailan tak pernah kembali lagi.
Hingga akhirnya mayatnya ditemukan Ramli Simanjuntak di areal perladangannya di kawasan jurang Sipintu-pintu, Desa Sipintu-pintu, Porsea pada 28 April 2011. Saat ditemukan, setengah jasad Lailan sudah jadi tengkorak. Temuan Ramli sontak menggemparkan warga di sana, dan hal itu dilaporkan ke Polres Taput.
Karena sudah membusuk dan sudah separuh tengkorak, unit Olah TKP Mapolres Taput pun membawa jenazah Lailan ke RSU Djarasmen Saragih di Siantar. Setelah dilakukan otopsi, diketahui Lailan sedang mengandung 3 bulan. Tragisnya, jasad janin di perutnya juga sudah jadi tengkorak.
Nah, berdasarkan tengkorak janin itulah, Polres Taput mulai menelusuri dan menduga bahwa pembunuhan Lailan dilatar belakangi asmara dan hubungan terlarang.
Polisi pun mulai melakukan penyelidikan. Di bawah pimpinan Kasat Reskrim Mapolres Taput, AKP Josua Tampubolon SH MH meminta keterangan kepada beberapa saksi termasuk Harapan Napitupulu (45), ayah kandung Lailan.
Dari keterangan Harapan, diketahui putrinya menjalani hubungan asmara dengan dengan Chandra, honorer Sat Pol PP di Balige. Polisi pun sempat memeriksa Chandra pada awal Mei ini. Namun, polisi belum menemukan bukti-bukti yang akurat untuk menahan sang oknum Sat Pol PP ini.
Namun petunjuk baru datang, setelah polisi memeriksa beberapa saksi lagi termasuk Kenny sang kakak yang berdomisili di Medan. Rupanya, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan di Medan itu, Kenny mengatakan bahwa Chandra memang sering datang ke Medan untuk menemui sang adiknya itu. Bukan itu saja, sesuai hasil data yang diperoleh polisi dari Facebook Lailan, ditemukan bukti-bukti kuat, Lailan dibunuh Chandra. Di Facebook itu, Lailan terus menerus mencurahkan isi hatinya termasuk soal dirinya sudah berbadan dua.
Nah mendapati bukti-bbukti sudah akurat, Sabtu (21/5) kemarin, polisi pun hendak menangkap Chandra di rumahnya. Namun, aksi itu sepertinya sudah tercium remaja ini. Berkat informasi dari warga di sana, Chandra diamankan dari tempat persembunyiannya di salah satu gubuk bekas kolam ikan yang ada di Desa Narumonda. Polisi pun mengarah kesana dan berhasil emnangkapnya sewaktu sedang merebahkan badan di gubuk itu.(fit/joe)
Aku Belum Siap Nikah
Chandra mengaku emosi terus didesak –sembari dipukuli- menikahi Lailan. “Padahal aku masih muda, dan belum siap menikah Bang. Makanya kugitukan dia (mendorongnya ke jurang, red),” jelas Chandra lewat ponsel. Diakuinya juga, dia sering menemui Lailan semasa kuliah di Medan. “Memang bukan tiap minggu Bang, tapi pernahlah kujumpai dia. Kami jumpa malam minggu Bang, karena aku off dan kami nginap di hotel di Padang Bulan,” ujar Chandra.
Usai membunuh Lailan, Chandra memang merasa dihantui. “Memang takut Bang, macam dikejar-kejar arwahnya aku. Kadang kalau aku dinas pun takut juga,” ujar Chandra, mengaku tetap bertahan di kampungnya dan bertugas layaknya tak ada kejadian. “Memang sayang aku sama dia Bang, aku udah berdosa kali aku ini. Kok bisa khilaf aku waktu itu ya? Memang dia hamil, makanya dia mau ajak aku ketemuan di kampung ini,” ujarnya mengakhiri.
Kapolres Taput AKBP IKG Wijatmika Sik yang didampingi Kasat Reskrim AKP Josua Tampubolon SH MH menjelaskan, kecurigaan mereka terhadap Chandra itu karena hasil otopsi yang mengatakan bahwa di dalam perut Lailan juga ditemukan tengkorak bayi kecil. “Dari sana kita curiga, makanya sampai ke Medan (tempat kos korban, red) kita periksa,” ujar sang Kapolres sembari mengatakan bahwa Chandra akan dikenakan Pasal 338 dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.(fit/joe)